Yogyakarta (ANTARA News) - Gunung Merapi menyemburkan 73 kali awan panas pada Senin pagi antara pukul 00.00-06.00 WIB, dengan jarak luncur maksimal empat kilometer yang dominan mengarah ke Kali Gendol, sementara guguran lava pijar terjadi 15 kali ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum dua kilometer serta 21 kali mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimum satu kilometer. Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo, ketika dihubungi ANTARA Yogyakarta mengatakan aktivitas Merapi pasca-gempa bumi melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) tanggal 27 Mei lalu terjadi peningkatan, karena itu kewaspadaan akan terus ditingkatkan. Dari Pos Kaliurang, kata dia, teramati asap solfatara berwarna putih tebal berkenan sedang dengan ketinggian 400 meter. Sedangkan berdasarkan rekaman Seismograf pada Senin pagi itu tercatat empat kali terjadi gempa fase banyak (MP), 115 kali gempa guguran dan delapan kali gempa tektonik. "Berdasarkan hasil analisis dan pemantauan tersebut, status aktivitas Merapi masih dinyatakan awas," katanya, dan menambahkan awan panas masih berpotensi mengancam kawasan rawan bencana, karena itu penduduk di sana harus tetap diungsikan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006