Tehran (ANTARA) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyoroti perubahan besar dalam opini publik di Amerika Serikat terhadap rezim Israel dengan menyatakan rakyat AS berhak mempertanyakan dukungan negaranya untuk rezim pendudukan yang merugikan kepentingan negaranya  sendiri.

Lewat media sosial pada Minggu, Kanaani mengungkapkan jajak pendapat terbaru menunjukkan ada pergeseran besar dalam opini publik di seluruh AS terhadap "sifat apartheid dari rezim Zionis."

Dia juga menyinggung  jajak pendapat yang diadakan  Universitas Maryland mengenai pandangan rakyat AS terhadap Israel yang menunjukkan 20 persen kaum Republik dan 44 persen kaum Demokrat menyebut  rezim Israel rasis yang tidak jauh berbeda dengan apartheid.

Baca juga: Belgia ajukan permintaan pertukaran tahanan dengan Iran

Dari jajak pendapat itu terlihat dukungan terhadap gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) juga meningkat, kata Kanaani.

Kanaani yakin hasil-hasil jajak pendapat mengenai sifat dan keberadaan rezim Israel akan lebih mengejutkan lagi jika ada kebebasan berpendapat menyangkut sikap Israel, terbebasnya AS dari kendali lobi Zionis, dan adanya jajak pendapat yang lebih luas dan independen lagi.

Kanaani juga mengatakan baik masyarakat awam maupun elite di AS berhak mencari jawaban untuk masalah ini karena pemerintahan AS telah mengorbankan kepentingan rakyatnya dan sejumlah negara-negara yang mereka sebut "sekutu" demi kepentingan "rezim Zionis penjajah yang apartheid, tidak demokratis, dan busuk tersebut."

Baca juga: Menteri Ekonomi Israel diserang di Tel Aviv

Sumber: IRNA-OANA

Pewarta: Tegar Nurfitra
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2023