Banda Aceh (ANTARA News) - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, selama 2012 memproduksi pupuk Urea sebanyak 532.069 ton atau 93,35 persen dari target 570.000 ton.

Direktur Utama PT PIM Eko Sunarko di Krueng Geukuh Kamis menyatakan, produksi tersebut sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan pupuk Urea bersubsidi di seluruh wilayah pemasaran yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, dan Aceh sebanyak 454.000 ton.

Selain itu, PIM juga memproduksi ammonia 357.460 ton atau 90,27 persen dari target. Kemudian, produksi tersebut didukung realisasi tanpa kecelakaan kerja 1015 hari dan realisasi hari operasi 273.53 hari, kata Eko.

Dikatakan, untuk produksi 2012, PIM mendapat pasokan bahan baku gas sebanyak tujuh cargo yang cukup menghidupkan satu pabrik.

Namun, katanya, pada tahun 2013 ini pemerintah telah menetapkan PT PIM mendapat pasokan bahan baku gas sebanyak delapan cargo dari BP Tangguh.

Dia menambahkan, untuk langkah antisipasi kekurangan bahan baku, pihaknya sedang melakukan upaya menghilangkan ketergantungan terhadap gas, mengingat harga bahan baku gas terus naik, sehingga HPP PIM jauh lebih mahal dari produsen lainnya.

Menurut Eko, alternatif yang akan dilakukan adalah melakukan kombinasi energi untuk menekan biaya produksi, misalnya sumber energi dapat diperoleh melalui penggunaan batu bara dan power paln.

"Pabrik Urea di China sudah lama menggunakan batu bara sebagai sumber energi dan bahan bakar itu diimpor dari Indonesia. Harganya jauh lebih murah dari pada gas, dan beruntungnya sumber batu bara banyak terdapat di negara kita, bahkan di Aceh," ujarnya.

Eko menambahkan, untuk tahun 2013 pihaknya juga akan melakukan pengembangan seperti membangun pabrik baru NPK kapasitas dua juta ton, sehingga diharapkan secara perlahan kondisi keuangan PIM yang ada di Aceh ini semakin membaik.

(KR-IRW/H011)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013