Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzan menyebut pernyataan Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiharto bahwa Prabowo Subianto tak layak menjadi calon presiden sebagai kampanye hitam terhadap Prabowo.

"Saya kira apa yang disampaikan oleh petinggi PAN karena ketakutan di mana popularitas Prabowo lebih tinggi dari Hatta Rajasa," kata Muzani di Jakarta, Jumat.

Muzani terus mengkritik Bima Arya. "Partai Gerindra tak akan lakukan seperti yang dilakukan Bima Arya. Partai Gerindra akan melakukan hal-hal positif dengan menciptakan gagasan dan ide-ide yang bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto," kata Muzani.

Seorang pemimpin, kata Muzani, adalah manusia biasa dan pasti memiliki kelebihan serta kekurangan.

"Prabowo punya kelemahan-kelemahan, ya pasti ada kelemahan. Hatta Rajasa tak kurang banyak juga kelemahannya. Tapi apakah kelebihan yang dimiliki Prabowo dipunyai Hatta. Dalam pandangan kami, kelebihan PS (Prabowo Subianto) bisa dikapilalisasi untuk mengatur negara," katanya.

Muzani tat atahu apakah pernyataan Bima Arya itu atas sikap PAN atau pendapat pribadi.

Bima Arya Sugiarta mengkritisi pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014.

"Apa reward Prabowo? Apa kita lupa kenapa dia berhenti dari militer? Apa karena dia punya sikap tegas? Di bagian mana tegasnya? Saya tidak habis pikir kawan-kawan 1998 yang menentang militerisme, dikatorsip jadi ganti kelamin, jadi permisif, dan berdamai dengan hal itu, "kata Bima.

Menurut Bima, kepopuleran Prabowo saat ini lantaran masyarakat lupa atau minim informasi akan sosok Prabowo.

"Politik memang kompromi, tapi ada hal yang tidak bisa dikompromikan. Kalau sistem reward and punishment ini tidak berjalan baik, maka demokrasi dalam masalah," demikian Bima.

(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013