Jakarta (ANTARA News) - PT Telkom Tbk. belum dapat memastikan waktu untuk mencabut pencatatan sahamnya (delisting) di Bursa Efek New York (NYSE). "Sampai sekarang kami masih melakukan beberapa kajian sehingga belum bisa ditentukan waktunya, namun yang jelas keputusan delisting tidak dapat dihindari lagi," kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Telkom, Rochiman Sukarno, saat ditemui usai penyerahan bantuan korban gempa Yogya dan Jateng di kantor Menkominfo di Jakarta, Senin. Menurut dia, ada beberapa alasan komprehensif terhadap rencana delisting saham berkode TLKIJ di NYSE tersebut. Yaitu, salah satunya adalah adanya permintaan dari pemerintah agar listing saham di NYSE harus direview. Selain itu, juga disebabkan adanya anggapan bahwa Telkom sering terlambat dalam membuat laporan keuangan sesuai standar Sarbanes Oaxley Act yang dipersyaratkan NYSE. Bahkan untuk laporan keuangan per 31 Desember 2005 saja, Telkom masih berjanji akan mengeluarkannya pekan depan. "Mudah-mudahan saja pekan depan laporan keuangan PT Telkom sudah bisa keluar," katanya. Namun ia membantah anggapan bahwa delisting itu disebabkan penjualan saham Telkom di NYSE yang dimulai sejak sepuluh tahun lalu tidak seaktif di Bursa Efek Jakarta (BEJ). "Penjualan saham di NYSE sama aktifnya dengan di BEJ dan harganya pun tidak jauh beda dengan saham Telkom yang dijual di sini, setara dengan Rp7.000," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006