Tanjungpinang (ANTARA News) - Sembilan dari 343 tenaga kerja Indonesia yang dideportasi Malaysia melarikan diri dari penampungan di Kota Tanjungpinang dan sebagian lagi kabur saat dibawa menuju pelabuhan Kijang, Bintan, Kepulauan Riau.

"Empat orang melompat dari mobil yang membawa mereka menuju pelabuhan kapal Pelni di Kijang, dan lima orang kabur saat berada di penampungan Wisma Transito Tanungpinang," kata Koordinator Lapangan Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang, Ria Murni, Jumat malam.

Ria mengatakan, para TKI bermasalah tersebut dideportasi Malaysia pada Kamis (3/1) malam dan merupakan yang pertama pada 2013, selain 343 TKI bermasalah yang terdiri dari 248 laki-laki, 95 perempuan itu, juga terdapat tiga  bayi yang dideportasi.

TKI bermasalah yang kabur saat berada di penampungan itu diketahui berasal dari Aceh dan Medan, sedangkan yang melompat dari mobil yang sedang melaju menuju pelabuhan Kijang berasal dari Flores.

"Kami menduga ada pihak-pihak yang membantu mereka kabur, karena mereka orang yang tidak tahu wilayah tetapi setelah dilakukan pencarian bersama aparat terkait tidak ditemukan," katanya.

Ria mengakui pihaknya sering kecolongan, karena beberapa bulan terakhir selalu ada TKI bermasalah kabur dari penampungan, atau lari saat dibawa menuju pelabuhan Kijang.

"Bahkan ada yang nekat melompat dari kapal, diduga sudah ada pihak-pihak yang menunggu atau menjemput mereka," ujarnya.

Ria menyebut, pihaknya sudah berupaya untuk menghalangi agar para TKI bermasalah itu tidak melarikan diri, namun selalu kecolongan.

"Memang mereka kabur bukan hanya ada dugaan karena bantuan pihak luar, tetapi juga karena malu pulang ke kampung halaman karena belum berhasil sebagai TKI," ujarnya.

(KR-HKY/H-KWR)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013