Yogyakarta (ANTARA News) - Kereta api (KA) pelaju atau komuter (commuter) Sriwedari yang melayani rute Yogyakarta-Solo pergi pulang dijadwalkan kembali menjalani perawatan rutin pada Senin (7/1) sehingga layanan penumpang akan digantikan dengan rangkaian KA Prambanan Ekspres.

"Untuk Senin keret,a Sriwedari harus menjalani perawatan rutin. Karenanya, penumpang akan dilayani dengan rangkaian kereta rel diesel elektrik Prambanan Ekspres non-AC," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta, Sri Winarto, Sabtu.

Menurut dia, tarif untuk penumpang juga akan menyesuaikan, yaitu Rp10.000 untuk rute Yogyakarta-Solo dan sebaliknya. Tarif tersebut lebih rendah dibanding Sriwedari senilai Rp20.000 karena kereta tersebut dilengkapi dengan pendingin udara.

Sriwedari adalah kereta buatan PT INKA. "Kereta yang dibuat oleh PT INKA membutuhkan perlakukan khusus sehingga jadwal perawatan yamg telah dibuat secara ketat harus dipatuhi," katanya.

Ia mengemukakan, jika jadwal perawatan tersebut tidak dipatuhi, maka dimungkinan Sriwedari justru mogok dan bisa merugikan penumpang.

Setiap hari, Sriwedari menjalani empat perjalanan pergi pulang Yogyakarta-Solo dengan jumlah muatan penumpang rata-rata sekita 80 persen dari kapasitas 800 penumpang.

"Okupansi penumpang ini terus mengalami peningkatan dibanding satu bulan lalu saat Sriwedari untuk pertama kali diluncurkan," katanya.

Selain Sriwedari, PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta juga masih menjalankan kereta komuter Prambanan Ekspres meskipun jumlah perjalanannya semakin berkurang, menjadi tiga trip pergi pulang.

Masyarakat, lanjut dia, akan mengetahui dan bisa memilih moda angkutan sesuai keinginan mereka.

"Jika Sriwedari terlalu mahal, maka mereka bisa memilih Prambanan Ekspres. Kita memberi pilihan kepada masyarakat. Bukan mengarahkan untuk naik Sriwedari," katanya.

Selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2013, yakni 20 Desember 2012 hingga 4 Januari tercatat total penumpang di Daerah Operasi VI sebanyak 92.759 orang, terdiri dari 23.623 penumpang kereta eksekutif, penumpang kereta bisnis 18.566 orang dan penumpang kereta ekonomi 50.570 orang.
(U.E013/M026)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2013