Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyematkan penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 206 guru di lingkungan provinsi setempat.

"Total sebanyak 4.037 guru di Jatim yang mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63/TK/Tahun 2022 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya," katanya di sela penyematan usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Surabaya, Selasa.

Khofifah menjelaskan Satyalancana Karya Satya tersebut disematkan secara bertahap kepada seluruh guru penerima sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, bertepatan dengan momen Hardiknas.

Satyalancana Karya Satya merupakan tanda penghargaan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang telah berbakti selama 10, 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus, yang dinilai memiliki loyalitas tinggi terhadap negara.

Baca juga: Presiden beri Satyalancana Karya Satya bagi 600 ASN Kalimantan Selatan

Baca juga: HUT ke-75 RI, 1.882 PNS KKP raih Satyalancana Karya Satya


Pada Hardiknas tahun ini, para guru penerima Satyalancana Karya Satya terdiri dari Satyalancana Karya Satya 30 tahun sebanyak 43 orang, 20 tahun sebanyak 3 orang dan 10 tahun sebanyak 160 orang.

“Apresiasi dan penghormatan kami atas seluruh dedikasi, energi dan produktivitas guru-guru di Jatim yang telah mendidik anak-anak kita, para calon pemimpin bangsa. Terima kasih atas seluruh upaya untuk terus memajukan dunia pendidikan di Jatim, mencetak para generasi unggul penerus bangsa,” ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu berpesan kepada para guru untuk terus mengasah kompetensi, kreativitas dan inovasi.

"Apalagi inovasi dan kreatifitas merupakan salah satu kunci untuk mampu menjawab tantangan di masa depan," tuturnya.

Dalam momen Hardiknas tahun ini, Gubernur Khofifah mengajak seluruh insan pendidikan terutama sekolah dan pesantren untuk aktif menggalakkan gerakan aksi bergizi.

Melalui gerakan aksi bergizi, diharapkan akan mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul, khususnya dalam rangka menurunkan angka stunting di Jatim.

“Tahun 2022, prevalensi stunting Provinsi Jatim sebesar 19,2 persen, sehingga masih perlu upaya cukup besar untuk mencapai target stunting 14 persen pada 2024. Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk memasifkan upaya penurunan stunting salah satunya melalui gerakan aksi bergizi," ucapnya.

Selain itu, Khofifah terus mendorong "link and match" antara dunia pendidikan dalam hal ini SMK di Jatim dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika) agar tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jatim terus menurun.

Tercatat TPT Jatim pada tahun 2020 sebesar 11,89 persen, menurun menjadi 6,70 persen pada tahun 2022.

Bahkan, Khofifah mengungkapkan, menurut hasil "tracer study" Kemendikbudristek, TPT lulusan SMK tahun 2022 di Jatim hanya 3,4 persen.

“Ini artinya bahwa 'link and match' antara SMK dengan Dudika di Jatim telah terkoneksi dengan baik. Karenanya, menjadi penting untuk bisa mencari tahu bahwa anak-anak ini punya maksimalisasi potensi di bidang apa kemudian dipertemukan dengan kebutuhan dudika,” katanya.*

Baca juga: Khofifah tekankan pendidikan yang relevan dengan zaman

Baca juga: Khofifah jadwalkan buruh bertemu Menko Polhukam bahas UU Cipta Kerja

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023