Jakarta (ANTARA) - Penggiat literasi Maman Suherman mengatakan menulis dengan tangan dapat membentuk karakter anak sebagai individu yang berpikir kritis.

“Keterampilan ini akan membentuk karakter mereka sebagai individu yang dapat berpikir kritis dan menjadi pemecah masalah yang handal,” kata Maman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat, agar anak-anak tetap termotivasi untuk melatih dan mengembangkan kemampuan menulis dengan tangan.

“Anak-anak perlu merasakan pengalaman, dan menulis dengan tangan itu menggoreskan pengalaman yang sangat mendalam hingga akhir hayat. Kita juga tahu bahwa menulis dengan tangan bagi orang dewasa juga merupakan terapi yang paling baik. Literasi itu pembelajaran tentang keterampilan hidup dan pengembangan serta pembentukan karakter dan budi pekerti,” kata Maman.

Baca juga: Muna Masyari, cerpenis penyambung keterputusan antargenerasi Madura

Baca juga: Toleransi ala Habib Ja'far; Mengguyonkan agama tanpa ketersinggungan


Kemampuan literasi adalah salah satu kunci utama dalam membentuk generasi yang unggul, dan menulis dengan tangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses tersebut.

“Dengan menggali kreativitas dan keunikan dalam mengekspresikan diri melalui tulisan tangan, anak-anak akan belajar menghargai keindahan bahasa dan kekuatan yang dimilikinya untuk mengubah dunia," kata dia lagi.

Domestic Business Head Stationery Business APP Sinar Mas, Adi Kurniawan, mengatakan pihaknya mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini.

“Kami percaya bahwa menulis dengan tangan adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh anak-anak” kata Adi.

Untuk menggiatkan kembali budaya menulis dengan tangan sejak usia dini, salah satu merk buku tulis di Indonesia, SiDU, telah meluncurkan program Ayo Menulis SiDU sejak tahun 2017.

Program itu bertujuan untuk mendorong anak-anak untuk menulis dengan tangan dan memberikan dukungan kepada guru dan orang tua untuk membantu mendorong anak-anak mereka belajar menulis dengan tangan karena menulis dengan tangan dapat menumbuhkan kemampuan literasi yang nantinya membantu anak-anak menjadi pemikir kritis, pemecah masalah, dan pengguna bahasa yang cerdas.*

Baca juga: Kepala Perpusnas RI dorong Jurnalis Jayapura menulis buku lokal

Baca juga: Ingin menulis cerpen, kuatkan niat


Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023