Moskow (ANTARA News) - Sampai 2016 nanti, dipastikan Angkatan Laut Rusia akan semakin kuat armadanya. Mereka akan menerima 80 kapal perang baru dari berbagai jenis dan tipe. Termasuk juga kapal-kapal selam nuklir.

Rusia saat ini berada di tengah-tengah program persenjataan besar, dengan anggaran 660 miliar dolar Amerika Serikat akan dihabiskan untuk pengadaan senjata pada 2020, menurut Departemen Pertahanan Rusia.

Komando Tinggi Angkatan Laut Rusia mengatakan, kapal-kapal pendukung dan tambahan itu terdiri berbagai jenis dan kelas untuk membantu meningkatkan efektivitas kinerja Angkatan Laut Rusia dalam semua bidang tanggung jawab.

"Kapal-kapal tersebut akan mencakup kapal tunda, kapal patroli, kapal selam, modular pencari dan penyelamatan, dan kapal derek terapung," kata Kementerian Pertahanan Rusia itu. Rusia sempat dilanda krisis keuangan parah, mendorong mereka menjual kapal induk nuklir Varyag kepada China yang kemudian menamainya Liaoning.

Yang paling mengundang perhatian adalah penambahan kapal selam nuklir strategis dan kapal pendukung operasi khusus. Rusia sangat mandiri dalam persenjataan, di antara yang menghebohkan dunia saat itu adalah peluncuran kapal selam nuklir terbesar di dunia, The Red October dari kelas Typhoon atau kelas Akula (nomenklatur NATO).

Kapal selam ini berteknologi penggerak paling progresif dan dirahasiakan. The Red October juga menjadi ilham penulisan novel intelijen dan film Hollywood bertajuk sama. 

(H-AK/M016)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013