Sorong (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut ajang Festival Pesona Tanah Papua (Fespa) 2023 sebagai peluang untuk memperkenalkan dan mendongkrak potensi wisata Tanah Papua.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen pada sambutan pembukaan Fespa 2023 di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Rabu, menjelaskan hal itu merupakan awal kebangkitan bagi Kabupaten Sorong menuju kemajuan ekonomi ke depan.
 
"Ajang ini sangat potensial bagi Kabupaten Sorong untuk memperkenalkan potensi yang ada," katanya. 
 
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan upaya mengoptimalkan potensi yang ada di daerah untuk diperkenalkan ke publik sehingga nantinya bisa menarik wisatawan datang ke wilayah itu.
 
"Kegiatan ini sangat bagus, maka perlu dilakukan terus menerus karena hanya dengan event seperti ini potensi di wilayah ini akan terkenal," ujar Dwi Marhen.

Baca juga: Fespa Kabupaten Sorong akan dihadiri desainer top dari 10 negara

Kemenparekraf, lanjut dia, menargetkan 7.4 juta kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara dengan target pengeluaran Rp2,4 juta per orang, sehingga ada perputaran uang sekitar Rp3.210 triliun di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
 
Lebih jauh ia mengatakan berdasarkan hasil survei, orang yang datang ke Indonesia, nomor satu bukan melihat alam yang indah, tapi ingin melihat seni budaya khas Indonesia.
 
"Jadi Papua Barat Daya sangat kaya akan budayanya. Jadi tolong pemerintah daerah wajib menyajikan atraksi budaya khas Papua, dan saya kira ini akan menarik wisatawan," ujarnya.

Kedua, wisatawan mancanegara datang ingin melihat dan menghadiri momentum spektakuler. "Seperti Fespa, karena ada kegiatan ini maka saya hadir. Begitu pun dengan yang lain, jadi bukan lagi pemandangan indah menjadi daya tarik wisatawan," ujar Dwi Marhen.
 
Ia mengimbau pemda membuat momen pariwisata yang menarik perhatian wisatawan untuk datang. 

Baca juga: Menparekraf sebut target kunjungan wisman untuk 2023 akan bertambah
Baca juga: Kemenparekraf revisi target wisatawan mancanegara dan domestik


 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2023