Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan nilai pangsa perdagangan ASEAN ke Korea telah meningkat sebanyak 82,8 persen dari tahun 2003 hingga tahun 2022 atau tepatnya dalam dua dekade terakhir.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri salah satu rangkaian acara ASEAN+3, agenda Presidential Talk, yang dihadiri oleh Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol di Incheon, Korea Selatan pada 3 Mei 2023.

"Pada tahun 2019, jumlah anak perusahaan dan cabang perusahaan keuangan Korea di ASEAN, termasuk Indonesia, bahkan mencapai 150 entitas. Angka ini meningkat 92 persen dibandingkan akhir tahun 2011," ujar Sri Mulyani dalam akun instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.

Di tahun 2011, lanjut dia, Korea juga sempat menjadi salah satu dari 10 negara teratas yang memberikan kontribusi sebesar 4 persen terhadap investasi asing langsung ASEAN.

Indonesia mendapat keistimewaan dalam menghadiri agenda Presidential Talk selaku Ketua dari perhelatan ASEAN+3. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani turut bercerita bagaimana beberapa industri besar dari Korea seperti elektronik, otomotif, barang konsumsi, serta jasa semakin berkembang pesat setelah budaya K-Pop mulai booming di Indonesia.

Sejak beberapa tahun ke belakang, budaya Hallyu dari Korea memang tumbuh pesat di ASEAN, tak terkecuali Indonesia.

"Saking populernya, saya sendiri kadang suka menghabiskan waktu luang sambil menonton K-Drama," canda Menkeu.

Melalui pertemuan Presidential Talk, dirinya pun berharap semoga ke depannya hubungan ASEAN dan Korea akan semakin erat, khususnya di bidang keuangan, yang akan memberikan keuntungan bersama sekaligus meningkatkan kesejahteraan kawasan, baik bagi ASEAN maupun Korea.


Baca juga: Ekonom optimistis dampak LCT di ASEAN makin besar dan meluas
Baca juga: Kadin jajaki peluang kerja sama pengembangan EBT dengan Myanmar
Baca juga: Tempat wisata di Labuan Bajo tetap buka saat KTT ASEAN

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023