Makassar (ANTARA) - Sebanyak lima orang mahasiswa International University of Africa (IUA) yang telah dapat dievakuasi dari wilayah konflik bersenjata, Sudan, tiba kembali di kampung halamannya, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Wakil Bupati Selayar Saiful Arif dikonfirmasi di Makassar, Kamis, menyampaikan rasa prihatin dan empati atas nasib kelima mahasiswa yang juga merupakan alumni dari Pesantren Babussalam Selayar itu.

"Alhamdulillah, kelima anak yang menimba ilmu di Sudan itu sudah dapat dievakuasi kembali ke Indonesia dan telah tiba di kampung halamannya di Benteng, Selayar," ujarnya.

Saiful Arif mengatakan kelima mahasiswa itu terpaksa meninggalkan pendidikan di Sudan Afrika akibat konflik.

Ia juga menyampaikan rasa syukur karena kelimanya berhasil dievakuasi dari negara konflik tersebut dan tiba di daerah dengan selamat.

Kelima mahasiswa itu dijemput langsung oleh Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Selayar, Suhardi bersama Pembina Pesantren Babussalaam, Muh Yamril Fachruddin.

Saiful Arif menerangkan, kelima mahasiswa alumni Pesantren Babussalam tersebut berasal dari Desa Tile-tile, Kecamatan Bonerate yakni Abdul Fatta, Firmansyah Sayang Basri dan Ahmad Rivai Irsyad Makruf. Sementara Kahar Muzakkar berasal dari Latokdok, Kecamatan Pasi Lambena.

Terkait nasib pendidikan mahasiswa Sudan ini, lanjut Wabup yang juga Ketua Harian Yayasan Babussalam itu, Pemerintah Provinsi Sulsel bersedia memfasilitasi mereka, jika mau melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Meski demikian, diserahkan kembali ke masing-masing individu.

Wabup juga mengakui telah menginstruksikan Kadis Sosial agar menyediakan bantuan dan mengantarkan ke Pesantren Babussalam di Passanderang, karena mereka akan singgah/transit di pondok sembari mendiskusikan kelanjutan pendidikan mereka.

Salah satu mahasiswa Sudan asal Latokdok, Kecamatan Pasilambena Selayar, Kahar Muzakkar mengungkapkan apresiasinya atas langkah koordinasi Pemprov Sulsel terkhusus Pemkab Selayar yang telah proaktif memfasilitasi dirinya dan rekannya hingga bisa tiba di Kepulauan Selayar.

"Di Sudan, Afrika, yang terdengar hanya letusan senjata, peluru nyasar di mana-mana, kami lebih memilih tinggalkan pendidikan di sana. Alhamdulillah kami tiba dengan selamat," ungkapnya.

Informasi terkait konflik di Sudan itu terjadi setelah militer Sudan dikuasai oleh Angkatan Ddarat yang berseteru dengan kelompok milisi bersenjata. Pertempuran terjadi di seluruh Sudan.


 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA 2023