Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memutuskan pembagian beban pendanaan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) DKI Jakarta pada 15 Januari 2013, kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
 
"Setelah Menko memutuskan beban anggarannya, sehari setelah itu saya putuskan siapa pemenangnya (tender), terus kita jalan," kata Jokowi setelah rapat tentang transportasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, pemerintah DKI Jakarta mengusulkan 40 persen beban dana pembangunan MRT ditanggung oleh pemerintah daerah dan sisanya oleh pemerintah pusat. Dia memperkirakan nilai proyek pembangunan MRT mencapai Rp15 triliun.

Menurut Jokowi, setelah pemerintah menetapkan pembagian beban pendanaan, pembangunan jalur MRT Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia akan dimulai dan pada Maret dilanjutkan ke jalur Bundaran HI-Kampung Bandan.

MRT jalur Lebak Bulus-Kampung Bandan ditargetkan mulai beroperasi pada 2016 namun Jokowi meminta dipercepat satu tahun supaya warga bisa segera menikmati layanan transportasi massal itu.

Dia juga meminta operasi MRT jalur Bundaran HI-Kampung Bandan yang semula ditargetkan pada 2019 dimajukan dua tahun.

"Kita ingin secepatnya, karena kita berkejar-kejaran dengan macet," katanya.

MRT Lebak Bulus-Bundaran HI nantinya akan mencakup rute Lebak Bulus-Sisingamangaraja sepanjang 9,8 kilometer dengan tujuh stasiun layang dan Senayan-Bunderan HI sepanjang 5,9 kilometer dengan enam stasiun bawah tanah.

(S038)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013