Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2023 lebih baik dari capaian Februari 2020 atau sebelum pandemi COVID-19, yaitu sebesar 69,30 persen dari sebelumnya 69,21 persen.

“Ini menunjukkan potensi tenaga kerja kita yang siap berpartisipasi pada perekonomian kita,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud, di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, bila dibandingkan dengan Februari 2022 dengan TPAK tercatat sebesar 69,06 persen, maka TPAK pada Februari 2023 naik 0,24 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Jika diperinci berdasarkan jenis kelamin, TPAK kelompok laki-laki pada Februari 2023 tercatat sebanyak 83,98 persen, membaik dari capaian tahun lalu sebanyak 83,65 persen.

Sementara TPAK perempuan naik menjadi 54,42 persen dari yang sebelumnya sebesar 54,27 persen.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh BPS pada Februari 2023, total angkatan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 146,62 juta orang, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 138,63 juta orang merupakan penduduk bekerja, naik 3,02 juta orang bila dibandingkan dengan Februari 2022.

Sedangkan jumlah pengangguran tercatat sebanyak 7,99 juta orang, turun 0,41 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dari segi sektor, penyerapan tenaga kerja tertinggi terjadi pada sektor sektor akomodasi dan makan minum serta aktivitas jasa lainnya yang masing-masing menyerap 0,51 juta orang yoy.

Dengan demikian, porsi pekerja pada sektor akomodasi dan makan minum tercatat sebesar 7,32 persen. Sementara porsi sektor aktivitas jasa lainnya sebanyak 4,62 persen.

Edy menjelaskan aktivitas jasa lainnya mencakup aktivitas kesenian, hiburan, rekreasi, hingga konsumsi barang dan jasa.

Menurut Edy, peningkatan pada subsektor tersebut terjadi seiring dengan pulihnya kegiatan pariwisata dan rumah tangga pemberi kerja.

Sementara itu, dari segi distribusi penduduk bekerja, sebaran tertinggi terjadi pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan dengan nilai masing-masing 29,36 persen, 18,93 persen, dan 13,58 persen.
Baca juga: Butuh 60 tahun samakan partisipasi angkatan kerja perempuan-laki laki
Baca juga: Maqashid Syariah Lin Nisa angin segar dukung perempuan bekerja


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023