Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan bangsa Indonesia harus mulai berani dan percaya diri mencari solusi berbagai persoalan bangsa dari khazanah filsafat dan budaya sendiri.

"Kani harus mulai berani dan percaya diri mencari solusi dari khazanah filsafat dan budaya kita sendiri serta menerapkan strategi yang diwariskan oleh bangsa ini dalam menata masyarakat, bangsa, dan negara," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam acara Refleksi 2012 dan Outlook 2013 di Jakarta, Rabu.

Dalam kenyataannya, kata dia, sistem sosial, politik ketatanegaraan, ekonomi, dan gerak budaya bangsa Indonesia saat ini telah menyimpang dari tata nilai yang dimiliki bangsa ini sendiri.

"Karena itu harus diluruskan kembali," kata Said Aqil.

Dikatakannya, sebagai organisasi keagamaan NU berharap Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berperadaban tinggi, setara dengan bangsa lain.

"Kemajuan ini hanya bisa diperoleh bila bangsa ini memiliki rasa percaya diri dan bangga dengan tradisi dan budaya sendiri," kata Said Aqil.

Dikatakannya, untuk menjadi bangsa yang bangga dengan budaya sendiri perlu usaha pembinaan dan pembentukan karakter.

"Lembaga negara, lembaga pendidikan, lembaga kesenian, termasuk lembaga ekonomi dan media massa perlu digunakan sepenuh-penuhnya dan seluruhnya untuk membangun karakter bangsa ini," katanya.

Said Aqil mengatakan, globalisasi yang mempropagandakan budaya Barat, bahkan dipaksakan melalui berbagai sarana dan media seperti pendidikan, media massa, dan seni budaya, ternyata telah mengubah perilaku dan adat istiadat masyarakat.

"Semuanya ini telah mengakibatkan terjadinya kaget budaya, dan kekagetan budaya ini mengakibatkan masyarakat mengalami split moral," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu adanya penataan di bidang seni budaya, pendidikan, dan media massa. Semuanya harus diarahkan untuk membentuk karakter dan menanamkan moralitas dan kreativitas.

"Politik dan ekonomi jangan jadi `imam` lagi. Kedepankan budaya dan moral sebagai `imam` bangsa ini," kata Said Aqil.
(S024/Z003)


Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013