Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 6,51 persen atau tumbuh lebih cepat dibanding triwulan I-2022 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 2,83 persen.

"Berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, perekonomian Kepri triwulan I-2023 mencapai Rp80,32 triliun, dan atas dasar harga konstan mencapai Rp48,81 triliun," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus dalam siaran pers secara daring di Tanjungpinang, Jumat.

Darwis menyebut dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini didorong oleh kategori industri pengolahan yang memiliki andil pertumbuhan sebesar 3,28 persen dan kategori konstruksi memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,36 persen, serta penyediaan makan minum memberikan andil sebesar 1,16 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, katanya pula, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) mempunyai andil pertumbuhan sebesar 3,05 persen dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) dengan andil sebesar 2,22 persen.

"Struktur ekonomi Kepri pada triwulan I-2023 masih didominasi oleh industri pengolahan (42,41 persen), konstruksi (19,15 persen), dan pertambangan dan penggalian (10,38 persen)," ujarnya pula.

Namun demikian, katanya lagi, ekonomi Kepri triwulan I-2023 jika dibandingkan dengan triwulan IV-2022 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 3,31 persen.

Dari sisi produksi, kontraksi ekonomi terutama disebabkan oleh kategori konstruksi dengan andil kontraksi sebesar 2,13 persen, diikuti kategori industri pengolahan dengan andil kontraksi sebesar 0,79 persen.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) dengan andil kontraksi terbesar yaitu 4,07 persen, diikuti komponen PMTB dengan andil kontraksi sebesar 0,05 persen.

"Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan I-2023 memberikan kontribusi sebesar 7,38 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera," ujar Darwis lagi.
Baca juga: BPS sebut perekonomian Kepri tahun 2022 tumbuh 5,09 persen
Baca juga: Pengembangan kawasan Rempang Batam jadi mesin ekonomi baru Indonesia

Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023