Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China akan memperketat pengawasan dan penjagaan wilayah maritimnya, baik di Laut China Timur maupun Laut China Selatan. Hal ini menegaskan kebijakan luar negerinya yang ekspansif dan agresif.

Direktur Administrasi Kelautan Negara, Liu Caigui, di Beijing, Kamis, mengatakan, China akan melanjutkan pengawasan dan pengamanan di Kepulauan Senkaku dan wilayah maritimnya di Laut China Selatan.

China, katanya, akan terus berupaya menjaga kedaulatan maritimnya terutama di wilayah yang berbatasan atau disengketakan dengan Jepang, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Filipina. China secara sepihak mengklaim hampur seluruh wilayah Laut China Selatan dan mereka tidak malu-malu lagi menunjukkan "otot"-nya.

Berbagai kalangan menilai, ambisi eskpansif China ini dikhawatirkan bisa mengganggu keseimbangan dan perdamaian kawasan; pada gilirannya bisa berimbas pada China juga. China memerlukan pasar untuk tetap menjaga tingkat pertumbuhan negara berpenduduk sekitar 1,2 miliar jiwa itu. 

Viet Nahm, sebagai misal, demonstrasi anti China kerap terjadi. Jika ini terjadi terus di kawasan, imbas tertentu bisa merugikan China.

Terkait itu, kata dia, China akan melakukan penataan di beberapa titik wilayah maritimnya yang mengalami kerusakan sekaligus melakukan penamaan di sejumlah titik di wilayahnya di Laut China Selatan.

"Kami juga akan meriset demarkasi hingga radius 200 mil laut dari daratan di wilayah-wilayah tersebut," katanya. Di Kepulauan Senkaku itu, lanjut Liu, China telah menggelar patroli rutin selama empat bulan baik melalui laut maupun udara.

(R018/R010)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013