Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Pertanian, Suswono mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar dapat membantu para petani yang mengalami masalah kekurangan pekerja saat musim tanam padi karena dilakukan secara serentak.

"Kami sudah melakukan kerja sama dengan Panglima TNI bahwa mereka siap membantu petani saat musim tanam padi karena selama ini menjadi kendala kekurangan tenaga kerja," kata Suswono di Kabupaten Siak, Riau, Kamis.

Mentan mengatakan masalah tersebut dalam acara panen padi Program Sekolah Pengelolaan Tanam Terpadu (SL-PTT) di Desa Jayapura, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, yang dihadiri anggota Komisi IV DPR RI Wan Abu Bakar, Bupati Siak Syamsuar, Kepala Dinas Perkebunan Pemprov Riau Zulher dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Dia mengatakan, bahwa Panglima TNI telah menyetujui kerja sama tersebut dengan membentuk Brigade Tanam agar ketahanan pangan dapat dipertahankan.

Para petani di Desa Jayapura, Kecamatan Bunga Raya, Siak, juga menyampaikan masalah kekurangan tenaga kerja saat musim tanam padi itu dalam suatu dialog di pinggir sawah dengan Menteri Pertanian.

Menurut dia, bila musim tanam bahwa petani kekurangan tenaga kerja, maka dapat mendatangi kantor Koramil terdekat untuk meminta pertolongan tersebut dan tentara siap untuk membantu.

Namun tidak ada alasan bagi tentara untuk menolak permintaan para petani di Kabupaten Siak itu karena sudah disepakati oleh Panglima TNI.

Hamparan sawah di Kabupaten Siak seluas 5.268 hektare dan sentra pengembangan padi berada pada empat kecamatan masing-masing Kecamatan Bunga Raya (2.354 ha), Sabak Auh (1.695 ha), Sungai Mandau (606 ha) dan Kecamatan Sungai Apit (489 ha).

Sementara itu, Bupati Siak Syamsuar, mengatakan permasalahan dalam peningkatan produksi padi di daerah ini yakni kesuburan tanah sudah berkurang karena peningkatan keasaman tanah.

Dia menambahkan pada irigasi di beberapa kecamatan seperti di Sabak Auh, Sungai Mandau dan Sungai Apit banyak yang rusak sehingga berpengaruh terhadap produksi padi karena mengalami kekurangan air.

Demikian pula hampir seluas 3.700 hektare lahan persawahan di Kabupaten Siak masih menghandalkan sumber air baku dari hujan, maka berpengaruh terhadap produksi.

Bahkan pada musim hujan pada wilayah tertentu, hamparan sawah itu mengalami kebanjiran karena letaknya berada di bawah permukaan air Sungai Siak menyebabkan gagal panen.

Menurut dia bahwa petani juga mengalami kendala yakni sering terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi untuk wilayah ini mencapai 6.022 ton per tahun, sedangkan kebutuhan mencapai 10.600 ton.

(A047/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013