Jakarta (ANTARA) - PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan khususnya dalam rangka pemerataan pembangunan di Indonesia yang masih menjadi tantangan seiring dengan pemulihan ekonomi usai COVID-19.

Salah satu cara menjawab tantangan tersebut adalah dengan mendukung pembiayaan inovatif bukan hanya untuk proyek infrastruktur besar namun juga untuk proyek berskala kecil di daerah pada tingkat kabupaten, yang sudah direalisasikan di Kabupaten Madiun dengan proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Alat Penerangan Jalan (APJ).

Proyek berskala kecil APJ ini merupakan bentuk komitmen PT PII dalam mendukung sustainable finance, di mana proyek ini memenuhi aspek Environment, Social dan Governance (ESG) dengan energi hijau yang diusungnya.

"Dengan adanya cerita sukses ini, PT PII telah mengajak pemerintah kota dan kabupaten lainnya untuk dapat ikut serta melaksanakan pembangunan proyek kecil lainnya dengan skema KPBU," kata Direktur Utama PT PII (Persero), M. Wahid Sutopo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya berpartisipasi pada kegiatan Rountable Discussion bertema Breaking barriers - Scaling the sustainable finance agenda in Asia-Pacific yang diselenggarakan oleh The Assets pada 5 Mei 2023 di Incheon, Korea Selatan.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari The 56th Annual Meeting of Asian Development Bank (ADB) yang dilaksanakan sejak 2 hingga 5 Mei 2023 di kota yang sama.

Dikatakan Sutopo, sesuai mandatnya sebagai Spesial Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT PII terus berupaya membantu pemerintah daerah, pihak swasta, pihak investor/lender dan pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan kapasitas hingga pendekatan dari sisi regulasi untuk terus mengimplementasikan KPBU berskala kecil tersebut.

Selain itu, Sutopo juga menyampaikan bahwa potensi dan peluang kerja sama dari pembiayaan hijau di Indonesia sangat besar, sehingga PT PII berkomitmen untuk terus meningkatkan pemahaman lewat berbagai program pengembangan kapasitas untuk menarik minat calon investor untuk berinvestasi dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Dalam rangka mendukung sustainable finance, PT PII senantiasa memastikan setiap proyek yang akan didukung dapat memenuhi prinsip-prinsip keberlanjutan, yang memiliki indikator dari sisi ESG yang perlu dipenuhi oleh sebuah proyek untuk membantu adanya penjaminan yang dilakukan.

"Dengan memperhatikan pemenuhan kriteria ESG sejak awal, diharapkan menjadi semakin menarik minat investor dan semakin mudah dan murah dalam memperoleh pembiayaan,” tambahnya.

Selain berpartisipasi dalam agenda diskusi, dalam rangkaian The 56th Annual Meeting of ADB tersebut, Direktur Utama PT PII juga mengadakan beberapa pertemuan dengan para pemangku kepentingan, salah satunya dengan pihak ADB Indonesia, di mana ADB yang telah berperan aktif dalam mendukung pembiayaan di berbagai proyek infrastruktur, untuk berdiskusi mengenai berbagai potensi ke depan khususnya untuk mendukung proyek infrastruktur yang sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Kegiatan ini menjadi suatu wadah diskusi mengenai perekonomian di Asia-Pasifik yang dalam 3 tahun terakhir merasakan dampak terberat dari keadaan darurat kesehatan global usai pandemi dan tengah bangkit dengan melakukan kerja sama yang efektif antara pemerintah dan sektor swasta untuk merancang pemulihan ekonomi untuk mengembalikan predikat kawasan ini sebagai kawasan dengan pertumbuhan pembangunan tercepat di dunia.


Baca juga: PT PII berikan penjaminan Rp95 triliun untuk 48 proyek sejak 2009
Baca juga: Alumni LPDP dan PT PII dorong partisipasi pemuda dalam pembangunan IKN
Baca juga: PT PII: Potensi dan peluang kerja sama pembiayaan hijau RI besar

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023