Purwokerto (ANTARA) - Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Arif Darmawan optimistis kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 akan mampu membawa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu tetap berada di posisi netral.

"Meskipun sempat diragukan, Indonesia akhirnya bisa kembali memimpin ASEAN dan hal itu menjadi keuntungan bagi Indonesia yang memiliki politik luar negeri bebas aktif," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Dosen Hubungan Internasional Unsoed itu mengatakan dengan politik luar negeri yang bebas aktif, maka Indonesia bisa menjadi penengah dan membawa ASEAN pada posisi netral di tengah perseteruan Amerika Serikat dan Tiongkok (China).

Di sisi lain, Amerika Serikat bersama Australia dan Inggris pada tahun 2021 telah membentuk aliansi trilateral berupa AUKUS (yang merupakan akronim bahasa Inggris untuk tiga negara anggota: Australia, United Kingdom, United States, red.) untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka serta disebut-sebut sebagai cara untuk melindungi Republik Tiongkok (Taiwan) dari ekspansionisme Tiongkok.

Baca juga: RI usung pembahasan pemberantasan perdagangan manusia di KTT ASEAN
Baca juga: Mahfud MD pastikan keamanan KTT ASEAN sudah baik di semua lini


Selain itu, Amerika Serikat bersama Australia, Jepang, dan India membentuk aliansi Quad yang juga untuk membendung pengaruh Tiongkok di kawasan Asia Pasifik.

Bahkan, Amerika Serikat membuka kembali pangkalan militernya di Filipina yang notabene merupakan anggota ASEAN dan pangkalan militer tersebut berlokasi di Laut China Selatan yang tidak jauh dari wilayah Taiwan.

Ari mengatakan dengan melihat kondisi tersebut, maka peran Indonesia sebagai penengah bagi negara-negara ASEAN yang berkepentingan terhadap Laut China Selatan sangat dibutuhkan.

"Indonesia kalau diminta Amerika Serikat untuk menghentikan hubungan dengan Tiongkok tidak mungkin bisa dilakukan, demikian pula kalau diminta Tiongkok untuk menghentikan hubungan dengan Amerika Serikat tidak mungkin," jelasnya.

Menurut dia, hal itu disebabkan Indonesia berkepentingan dengan Amerika Serikat maupun Tiongkok.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia dengan menjadi Ketua ASEAN 2023 akan mampu meningkatkan kerja sama negara-negara di Asia Tenggara sehingga tetap berada pada posisi netral.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023