New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama saham Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan indeks Dow merosot setelah membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 6 Januari di sesi sebelumnya, karena investor mengalihkan fokus mereka ke data inflasi utama pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 55,69 poin atau 0,17 persen, menjadi menetap di 33.618,69 poin. Indeks S&P 500 terkerek 1,87 poin atau 0,05 persen, menjadi berakhir di 4.138,12 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 21,50 poin atau 0,18 persen, menjadi ditutup di 12.256,92 poin.

Hampir sepanjang hari, saham-saham berjuang untuk mendapatkan arah di tengah laba yang mengecewakan dari Tyson Foods dan Catalent dan rebound jangka pendek di saham-saham bank-bank regional.

Saham Catalent Inc jatuh karena produsen obat kontrak itu memperkirakan pendapatan dan laba inti yang lebih rendah pada tahun 2023, sementara Tyson Foods mengalami kerugian kuartal kedua yang mengejutkan dan penurunan perkiraan pendapatan tahunannya.

Rebound saham-saham pemberi pinjaman regional kehabisan tenaga pada tengah hari, dengan indeks Perbankan Regional KBW jatuh setelah membukukan kinerja satu hari terbaiknya dalam tujuh minggu pada Jumat (5/5/2023).

Perjuangan untuk mendapatkan arah yang lebih jelas muncul setelah reli kuat pada Jumat (5/5/2023), ketika data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh.

"Setiap kali Anda mengalami hari besar, orang membutuhkan lebih banyak berita baik untuk menjaga pasar tetap naik setiap hari berturut-turut," kata manajer portofolio Moez Kassam dari Anson Funds, dikutip dari Reuters.

Sorotan minggu ini akan tertuju pada pembacaan inflasi Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (10/5/2023), yang diperkirakan menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) kemungkinan naik 0,4 persen pada April setelah naik 0,1 persen pada Maret.

Harga produsen, klaim pengangguran mingguan, dan data sentimen konsumen semuanya berbaris untuk minggu ini. Data minggu ini akan membantu investor mengukur apakah siklus pengetatan agresif Federal Reserve - termasuk kenaikan 25 basis poin terbaru minggu lalu - membantu meredam inflasi serta apakah kekhawatiran stagflasi ditemukan.

"Gambaran yang lebih besar adalah inflasi akan tetap tinggi lebih lama dan kita sedang menuju resesi," Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities mengatakan.

"Apakah itu keras atau lunak masih harus dilihat, tetapi sampai ada sesuatu yang menyangkal tesis gambaran yang lebih besar itu, pasar secara keseluruhan akan tetap terikat pada kisaran tertentu."

Reli di saham-saham bank regional terbukti berumur pendek, dengan PacWest Bancorp memangkas keuntungan setelah lonjakan sebanyak sekitar 30 persen di awal sesi setelah pemberi pinjaman itu memotong tajam dividen triwulanannya untuk meningkatkan modal.

Saham bank regional anjlok hampir sepanjang minggu lalu di tengah kekhawatiran terkait dengan jatuhnya First Republic Bank.

"Kami telah mengalami beberapa stabilisasi di saham-saham bank pasar menengah hari ini karena orang menyadari harga bergerak berlawanan dengan fundamental sebenarnya," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office.

Saham Kelas B Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc menguat setelah membukukan laba kuartal pertama 35,5 miliar dolar AS, didorong oleh keuntungan dari saham seperti Apple. Saham Zscaler Inc naik setelah perusahaan keamanan cloud itu menaikkan perkiraan tahunannya.

Baca juga: Wall Street berakhir menguat, Dow catat hari terbaik sejak 6 Januari
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 tergerus 0,05 persen
Baca juga: Saham Prancis untung hari kedua, indeks CAC bertambah 0,11 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023