Lebak (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengalokasikan dana tanggap darurat bencana alam sebesar Rp2 miliar dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah.

"Kami alokasikan dana untuk penanggulangan bencana alam dari APBD melalui pos dana tak terduga agar para korban bisa ditangani dengan baik," kata Asisten Daerah (Asda-II) Sekretariat Pemerintah Daerah Tajudin di Rangkasbitung, Sabtu.

Menurut dia, pemerintah daerah terus menanggulangi korban bencana banjir dan longsor agar mereka tidak kelaparan.

Pendistribusian bantuan melalui petugas kecamatan maupun relawan ke lokasi-lokasi yang tertimpa bencana alam.

Saat ini jumlah sementara laporan petugas dan relawan tercatat 6.239 unit rumah terendam, 85 rumah rusak berat akibat longsor, 13 unit sekolah rusak dan satu pustu.

Selain itu juga mengakibatkan kerusakan infrastuktur jalan dan jembatan.

Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan banjir dan longsor, karena terdapat ratusan daerah aliran sungai (DAS).

Selain itu juga topograpinya perbukitan dan pegunungan.

"Kami minta warga tetap waspada menghadapi bencana alam itu, terlebih saat ini curah hujan mulai meningkat," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah daerah mengalokasikan dana kebencanaan sebesar Rp2 miliar untuk menangani pascabencana.

Dana tersebut digunakan untuk membeli keperluan makanan, bahan pokok, selimut, obat-obatan, dan peralatan lainya.
(KR-MSR/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013