Bangui (ANTARA News) - Presiden Republik Afrika Tengah Francois Bozize membubarkan pemerintah pada Sabtu, menurut sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Bozize, kata laporan radio nasional.

Keputusan itu muncul sehari setelah penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Republik Afrika Tengah dan pemberontak di Gabon pada Jumat.

Menurut perjanjian, seorang perdana menteri baru dari oposisi akan ditunjuk sehingga pemerintah persatuan nasional akan dibentuk untuk mengakhiri krisis politik selama sebulan itu.

Perdana Menteri Republik Afrika Tengah Faustin Archange Touadera juga dihapus dari kantornya, menurut dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Francois Bozize.

Perjanjian Jumat juga mencakup ketentuan bahwa pemilihan legislatif dapat diselenggarakan dalam waktu satu tahun, demikian Xinhua.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013