Jerusalem (ANTARA News) - Pemimpin Partai Buruh Israel, yang beraliran kiri, Shelly Yachimovich, mengatakan, Benyamin Netanyahu sangat lemah dan pantas diganti. Israel akan menghadapi Pemilu pada 22 Januari nanti.

Yachimovich, yang berbicara dalam pertemuan terbuka pemilihan umum di Kota Kecil Modi`in di dekat Jerusalem, Minggu, mengatakan jika partainya meraih 25 kursi di Knesset (Parlemen) ke-19, Presiden Israel, Shimon Peres, akan mengizinkan dia membentuk pemerintah.

Menurut sistem pemilihan umum di Israel, partai dengan jumlah kursi paling banyak harus mengajukan koalisi ke presiden --yang menugasi orang dengan pilihan terbaik untuk membentuk pemerintah dan mengisi jabatan perdana menteri.

"Itu sangat berat dan peluangnya tidak besar," kata Yachimovich, "tapi semua itu memang ada."

Ia, sebagaimana dikutip Xinhua, menambahkan, "Netanyahu lebih lemah daripada sebelumnya." Netanyahu sendiri sebetulnya bukan dari kalangan "biasa"; abangnya, Letnan Kolonel Yonathan Netanyahu, memimpin pengelabuhan dan penyerangan ke Bandar Udara Internasional Entebbe, Uganda, pada dasawarsa '70-an.

Penyerbuan ke Uganda saat negara itu dipimpin diktator sadis Idi Amin Dada, sukses gilang-gemilang, semua sandera pesawat El-Al yang ditawan di sana selamat tanpa luka sebagaimana pasukan khusus penyerbu Israel. Satu-satunya korban tewas adalah sang pemimpin penyerbuan itu, Letnan Kolonel Yonathan Netanyahu.

Kendati diramalkan akan memperoleh sedikitnya 34 kursi di Knesset mendatang, posisi partai gabungan Likud-Beytenu telah merosot dalam jajak pendapat baru-baru ini sebab kelompok itu kehilangan suara dari partai kanan-jauh, Habayit Hayeudi (Rumah Yahudi).

Yachimovich menambahkan, Partai Buruh --yang saat ini mengantungi 17-18 kursi--satu-satunya partai dengan rencana jelas melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Palestina-- yang terhenti pada 2010 sehubungan dengan pembangunan permukiman Yahudi.

(C003)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013