Bogor (ANTARA News) - Sedikitnya dua rangkaian kereta api listrik tertahan di Stasiun Besar Bogor tidak bisa diberangkatkan akibat demo mahasiswa yang memblokade rel di Stasiun Pondok Cina, Senin.

Tertahannya perjalanan kereta api listrik ini menyebabkan penumpang kereta menumpuk di Stasiun Bogor.

Sejumlah penumpang memilih tetap bertahan di stasiun Bogor hingga perjalanan kereta bisa dibuka kembali, tetapi ada juga yang mencari alternatif angkutan lain.

"Sudah dari jam 13.00 tadi kereta tidak bisa berangkat. Katanya ada pemblokiran rel di Pondok Cina," kata Endang, salah satu penumpang KRL.

Endang mengaku kecewa dengan aksi pemblokiran tersebut karena menghambat pekerjaannya. Harusnya ia bisa berangkat naik kereta ekonomi dan tiba tepat waktu di Jakarta.

"Kalau diblokir seperti ini, kami penumpang yang telantar," ujarnya kesal.

Sementara itu, Rico, penumpang lainnya memilih tetap menunggu perjalanan KRL dibuka lagi, meski ia belum mendapat kabar kapan akan dibuka karena tidak memiliki pilihan lain.

"Hari hujan gini ribet naik angkot, belum lagi ongkosnya mahal. Ditunggu saja, semoga PT KAI cepat menyelesaikannya," katanya.

Sementara itu Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Syarif Budiman, menyebutkan ada dua rangkaian kereta yang tertahan di Bogor.

"Satu kereta ekonomi untuk berangkat pukul 13.07 dan kereta commuter line untuk pukul 13.28 WIB," katanya.

Enjang mengaku belum mengetahui kapan pemblokiran rel akan berakhir.

"Sampai saat ini masih belum dapat kabar kapan bisa dibuka lagi. Yang jelas saat ini kereta tertahan, semua tidak dapat beroperasi sampai ke Bogor," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Stasiun Besar Bogor Iwan Rianto mengatakan hingga pukul 16.30 WIB aksi pemblokiran masih terjadi di Stasiun Pondok Cina.

"Kereta tertahan semua, kereta hanya bisa beroperasi sampai Depok saja untuk yang dari Bogor, sedangkan dari Jakarta hanya sampai Universitas Indonesia (UI)," katanya.

Aksi unjuk rasa dan pemblokiran rel kereta api dilakukan oleh mahasiswa dan pedagang yang menolak pembongkaran kios di stasiun.

Peristiwa pemblokiran rel kereta api ini disayangkan sejumlah pengguna kereta serta komunitas pencinta kereta.

Menurut Andi Ardiansyah dari Komunitas Pencinta Kereta Semboyan35, aksi pemblokiran tidak bisa ditoleransi.

"Kami menyayangkan aksi yang dilakukan mahasiswa dan pedagang memblokir rel ini karena menghambat pengguna kereta. Meski kita memahami penolakan pedagang atas penggusuran itu, tapi bagaimanapun juga, pemblokiran ini telah merugikan semua orang," katanya.

(KR-LR)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013