Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jaya, Joko Widodo (Jokowi), ingin menghijaukan seluruh wilayah ibukota Jakarta. Menghijaukan Jakarta, menurut dia, tidak sulit.

"Kita ingin Jakarta ini hijau total. Kita punya potensi dan kita juga punya kekuatan. Sebetulnya, menghijaukan Jakarta tidak begitu sulit," kata Jokowi ketika meninjau kebun bibit milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin.

Terkait upaya penghijauan tersebut, Jokowi juga mengaku menginginkan agar taman yang ada di Jakarta memiliki karakter berbeda dengan provinsi lain. Untuk itu, dia akan meningkatkan anggaran ke sana, hingga Rp20 miliar.

Pada 2012 lalu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya menganggarkan Rp300 juta untuk taman. Tahun ini akan coba kita naikkan sampai Rp20 miliar. Tidak apa-apa, yang penting Jakarta hijau," tutur Jokowi.

Jokowi menambahkan jajarannya telah menyediakan dana hingga Rp850 Milyar untuk membeli lahan yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Banyak jalur hijau ataupun lahan kosong diduduki atau menyalahi fungsinya. Jalan Pratekan di Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, menjadi tempat penumpukan sampah hingga merusak jalan dan lingkungan serta menimbulkan pencemaran.

Saban hari ratusan gerobak sampah dari berbagai kelurahan dan kecamatan sekitar membuang sampahnya di Jalan Pratekan itu sejak bertahun-tahun lalu. Tanaman penghijauan di Jalan Pratekan itu ditebangi tukang sampah agar sampah-sampahnya mendapat tempat, belum lagi para penimbun bekas-bekas puing.

Pada musim hujan saat ini, genangan air sampah beracun di Jalan Pratekan selebar lima meter itu mencapai betis orang dewasa. Tidak ada upaya serius dan menyeluruh dari pemerintahan setempat untuk mengembalikan fungsi lahan dan jalan pemukiman itu ke fungsi asalnya.

Jalan Pratekan itu bersebelahan dengan SDN Rawamangun yang atapnya rubuh tiba-tiba dan ditinjau langsung Jokowi, beberapa bulan lalu. Pintu masuk utama gedung SD itu bahkan harus mengalah pada kepentingan tukang-tukang sampah itu, dipindah ke Jalan Haji Ten yang sangat ramai dan bisa membahayakan keselamatan anak didik.


(T.R027)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013