Banda Aceh (ANTARA) - Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sudirman mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menangani konflik harimau sumatra dengan masyarakat di sejumlah titik di Kabupaten Aceh Timur karena sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Konflik harimau dengan manusia sudah bertahun-tahun. Kami mendesak KLHK segera membentuk tim dan menurunkan ke lokasi untuk menyelesaikan konflik satwa dilindungi itu di Aceh Timur dan beberapa daerah lain di Aceh," kata Sudirman di Aceh Timur, Rabu.

Sebelumnya, Sudirman yang akrab dipanggil Haji Uma menyerap aspirasi masyarakat di sejumlah tempat di Aceh, termasuk Aceh Timur dan Aceh Utara. Di Aceh Timur, Haji Uma menjumpai masyarakat di Peunaron dan Banda Alam.

"Masyarakat di Aceh Timur mengeluhkan konflik harimau. Kami juga menemukan jejak kaki harimau di Banda Alam, tepatnya di Desa Panton Rayeuk T. Bahkan jejaknya masih baru," katanya.

Menyikapi keluhan masyarakat daerah pedalaman itu, Haji Uma berjanji akan menyampaikan persoalan tersebut KLHK RI di Jakarta. Penyelesaian konflik satwa dengan manusia tersebut sangat mendesak karena sudah berlangsung bertahun-tahun.

Haji Uma juga berharap tidak ada lagi warga yang harus berurusan dengan hukum gara-gara berkonflik dengan harimau. Terkadang, masyarakat juga geram karena hewan ternak dimangsa satwa dilindungi tersebut.

"Kami juga berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh untuk lebih aktif dan optimal dalam menjalankan fungsinya di seluruh daerah yang memiliki konflik satwa," kata Haji Uma.

Baca juga: BKSDA kerahkan tim lacak harimau penerkam ternak di Aceh Timur
Baca juga: Aceh Selatan didorong jadi daerah prioritas penanganan konflik satwa

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023