Wilmington, Delaware (ANTARA News) - Ketua dan CEO General Motors Corp., Rick Wagoner, menuduh pemerintah Jepang pada hari Selasa (6/6) secara artifisial melemahkan mata uangnya untuk menumpulkan kompetisi dari pembuat mobil Amerika Serikat (AS). Berbicara kepada para pemegang saham pada pertemuan tahunan GM di Delaware, Wagoner mengatakan bahwa para pembuat mobil Jepang merupakan "pesaing yang kuat." Namun, ia mengatakan bahwa ketika para delegasi pada pertemuan kelompok tujuh negara industri (G-7) beberapa waktu lalu menyetujui perdagangan bebas dalam pasar mata uang, maka yen mulai menguat. Wagoner mengatakan bahwa seorang wakil dari bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) nampak melakukan berlawanan dan membuat sentimen itu sesudah pertemuan G-7, sehingga menyebabkan mata uang yen melemah. "Kami tidak senang," kata Wagoner. Ia mengklaim bahwa Ford Motor Co. dan DaimlerChrysler AG dari Chrysler Group juga memiliki keyakinan yang sama terhadap mata uang Jepang itu. "Hal yang terpenting dalam kompetisi, mekanisme harga, tidak ditangani berdasarkan basis pasar bebas oleh ekonomi terbesar kedua di dunia itu," ujar Wagoner. Ia berbicara sesudah angka penjualan Mei 2006 menunjukkan apa yang disebut Tiga Besar pembuat mobil AS itu mengalami penurunan penjualan yang kontras dengan rival Jepang, seperti Toyota dan Honda, yang mencatat kenaikan penjualan kuat. Sejumlah pemegang saham pada pertemuan tersebut menanyai Wagoner apakah merger dengan Toyota akan segera terjadi. "Kami tidak punya rencana, kami belum berbicara kepada siapa pun, dan saya mencurigai hal itu tidak akan terjadi," ujarnya kepada para pemegang saham yang memenuhi Hotel du Pont, Delaware. Wagoner juga menanggapi kekhawatiran para pemegang saham tentang program restrukturisasi GM menyusul kerugian perusahaan sebesar 10,6 miliar dolar pada 2005. "Kami telah melakukan sejumlah langkah besar, dan kami telah membuat banyak kemajuan," katanya. Ia pun mendesak para pemegang saham untuk tetap sabar dalam bulan-bulan mendatang. "Tujuan kami adalah tidak hanya akan membenahi GM untuk hari ini, namun untuk menstrukturisasi GM demi keuntungan dan pertumbuhan berkelanjutan," ujar Wagoner. Komentarnya yang membesarkan hati itu mendapat tepuk tangan dari para pemegang saham yang berkumpul. Wagoner mengatakan, merasa optimistis bahwa GM akan menyusun kesepakatan dengan Delphi Corp. yang akan menghindarkan pemogokan yang melumpuhkan di anak perusahaan pembuat suku cadang terbesarnya walaupun terdapat ketidaksepakatan soal kontrak serikat buruh. GM sedang menawarkan pensiun dini dan pesangon total kepada 113.000 pekerja kasar. Para anggota serikat buruh harus hingga akhir Juni menerima pesangon dan lebih dari 20.000 anggota serikat buruh mobil telah menerima pesangon, kata para pejabat serikat buruh. Para analis mengatakan bahwa tingkat penerimaan yang tinggi akan membantu mempercepat implementasi rencana restrukturisasi GM. GM mencatat penurunan penjualan 16 persen Mei dari setahun lalu sekitar 345.157 unit. Permintaan mobil penumpang turun dengan 19 persen pada 129.905 unit, sedangkan penjualan truk turun dengan 13 persen menjadi 215.252 unit. Secara kontras, Toyota Motor Sales USA Inc. melaporkan penjualan bulanan terbaik keseluruhannya sekitar 235.708 kendaraan pada bulan Mei, suatu kenaikan sekitar 12,3 persen dibanding Mei 2005. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006