Bogor (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan, hujan yang turun, Selasa ini, tergolong ekstrim karena lebih dari delapan jam.

"Hujan turun di Bogor lebih dari delapan jam, ini tergolong cuaca ekstrim. Karena jika hujan turun lebih dari berjam-jam, potensi terjadi bencana," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yoes Sudrajat, saat ditemui di lokasi longsor Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Selasa.

Yoes mengatakan, hujan adalah anugrah, tapi untuk wilayah Bogor hujan dalam waktu lama menyebabkan musibah. Hal ini karena kondisi tanah di Bogor labil.

Selain itu juga, dampak bila di Bogor terus diguyur hujan adalah kenaikan air Sungai Ciliwung yang akan berdampak buruk bagi masyarakat hilir sungai seperti Jakarta yang akan terendam air kiriman.

Yoes menyebutkan sejumlah peristiwa bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Bogor akibat hujan yang mengguyur cukup lama, diantaranya longsor di tiga titik.

"Ada tiga titik longsor hari ini terjadi di Kecamatan Megamendung, longsor pertama di Kampung Legok Bagong, Desa Cipayung, ada lima bangunan rusak, dan enam orang tewas. Longsor berikutnya di Kampung Kuta, ada dua rumah, lalu di Kampung Bungur, Desa Bungur juga dua rumah, tapi tidak ada korban jiwa," kata Yoes.

Melihat potensi hujan yang masih terus turun hingga pukul 18.30 WIB, Yoes menghimbau masyarakat untuk tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bataran sungai serta pinggiran tebing.

Menurut Yoes, dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, sebanyak 23 kecamatan termasuk daerah rawan bencana, seperti longsor, puting beliung dan bajir.

"Tingkatkan kewaspadaan, bagi yang rumahnya dipinggi sungai atau tebing bila ada kekhawatiran ada baiknya untuk mengungsi dahulu ke tempat yangbp lebih aman," katanya.

Selain longsor, hujan yang turun di Bogor cukup lama menyebabkan debit air di Bendung Katulampa meningkat hingga 210 cm dengan status siaga dua banjir. Selama kurun waktu lebih dari lima jam, ketinggian air di Bendung Katulampa bertahan diangka 100 cm.

(KR-LR/N001)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013