Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memasang radar hujan, yaitu alat yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi cuaca.

"Curah hujan di Jakarta tinggi, ditambah dengan adanya banjir kiriman. Radar hujan ini mampu mengurangi debit air hujan di ibukota," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Ahok mengungkapkan radar hujan tersebut sebelumnya sudah pernah diuji coba pada saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau pada 2012 lalu.

"Nantinya, kami akan memberikan instruksi kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertamanan serta Dinas Kebersihan untuk mengefektifkan alat tersebut, sehingga titik-titik banjir yang ada di Jakarta bisa terdeteksi," ujar Basuki.

Basuki menuturkan radar hujan tersebut kemungkinan baru dapat beroperasi secara efektif pada Oktober 2013 mendatang karena saat ini titik-titik banjir di ibukota masih diidentifikasi.

Sementara itu, terkait permasalahan banjir yang kini sudah melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Basuki mengatakan Pemprov DKI fokus pada bantuan obat-obatan dan logistik.

"Sampai dengan saat ini, kita masih berfokus pada bantuan logistik, seperti ketersediaan makanan, dan juga obat-obatan untuk semua pengungsi banjir," tutur Basuki.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga bervariasi, mulai dari 10 hingga 300 sentimeter. Sedangkan jumlah pengungsi sudah mencapai 10.825 jiwa.
(R027)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013