Jakarta (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS dapat bergerak stabil sehingga nilai saham domestik tidak murah harganya.

"Tentu kita berharap nilai rupiah stabil, melemahnya nilai tukar domestik terhadap dolar AS membuat harga saham di BEI dalam dolar AS menjadi lebih murah," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, nilai tukar rupiah yang tidak stabil juga dapat membuat pelaku pasar asing khawatir, sehingga berdampak pada pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI.

Meski demikian, kata dia, ada dampak positif dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pasalnya, melemahnya kurs mata uang rupiah itu membuat pelaku pasar asing masuk ke pasar modal domestik.

"Perlu diketahui melemahnya rupiah membuat `net buy` asing. Hingga Selasa (15/1) sudah mencapai Rp2,8 triliun. Tetapi kalau rupiah tidak stabil mereka juga jadi takut," kata dia.

Ia mengaku, otoritas Bursa tidak ada koordinasi dengan pihak Bank Indonesia (BI) untuk mencegah nilai tukar rupiah melemah lebih dalam terhadap dolar AS.

Ia juga mengatakan, meski nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS, pihak BEI menilai tidak ada keresahan emiten domestik yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS.

"Tidak ada keresahan emiten di dalam negeri karena itu-kan (utang) kewajiban untuk membayar," ujar dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Rabu (16/1) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.690 dibanding posisi sebelumnya sebesar Rp9.740 per dolar AS.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013