Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan, nilai rata-rata transaksi perdagangan saham harian di pasar modal domestik mengalami peningkatan hingga mencapai Rp5 triliun.

"Meningkatnya likuiditas saham-saham di pasar modal dalam negeri mendorong nilai rata-rata transaksi saham harian naik," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Jakarta, Rabu.

"Kami melihat karena adanya kenaikan likuiditas. Sebenarnya, kami tidak tahu apakah itu karena perdagangan lebih awal atau karena sentimen global," kata dia.

Pada tahun ini, dikatakan dia, pihak Bursa Efek indonesia menargetkan nilai rata-rata transaksi saham harian dapat mencapai Rp5,5 triliun atau meningkat sekitar 22,22 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp4,5 triliun.

"Memang masih kurang dari harapan kami. Tapi kami yakin likuiditas masih bisa meningkat," kata Ito.

Menurut dia, harapan terhadap nilai transaksi harian itu dapat tercapai dengan pertumbuhan ekonomi yang sesuai ekspektasi, meredanya krisis global, dan penambahan jumlah emiten. Pada tahun ini, pihak BEI menargetkan penambahan jumlah emiten sebanyak 30 perusahaan.

Menurut dia, meningkatnya transaksi saham itu juga didorong dari porsi kepemilikan investor domestik yang cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir.

"Partisipasi investor domestik di transaksi bursa itu sejalan dengan kenaikan jumlah investor dalam tiga tahun terakhir. Karena rekening efek naik dua kali lipat," kata dia.

Ito mengatakan, pihaknya akan terus mendorong investor domestik untuk masuk ke pasar modal dalam negeri dengan sosialisasi dan edukasi. Namun, pihak BEI juga tidak membatasi kepemilikan asing.

"BEI akan mendorong investor domestik untuk masuk pasar modal. Kita juga tidak membatasi kepemilikan asing," kata dia.
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013