Roma (ANTARA) - Italia menjanjikan dukungan penuh kepada Ukraina ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memulai lawatan Roma hari ini guna bertemu dengan para pejabat Italia dan Paus Fransiskus.

Dalam kunjungan pertamanya ke Italia sejak invasi Rusia, Zelenskyy bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Istana Quirinal dan menghadiri jamuan makan siang bersama Perdana Menteri Giorgia Meloni sebelum berangkat ke Vatikan.

Mattarella menandaskan kembali dukungan penuh Italia untuk Ukraina dalam bidang militer, keuangan, kemanusiaan, dan bantuan rekonstruksi  jangka pendek dan panjang, kata seorang sumber istana kepresidenan Italia. 

Kepada Zelenskyy, Mattarella juga menyatakan walaupun semua pihak yang mendukung Ukraina menginginkan perdamaian, maka itu adalah perdamaian sejati, bukan menyerah.

Lewat Twitter, Zelenskyy menyebut lawatan ke Italia dan Vatikan sebagai "kunjungan penting demi  mendekati kemenangan Ukraina".

Zelenskyy terbang ke Roma dengan menggunakan pesawat pemerintah Italia yang dikawal jet tempur-jet tempur Italia. Dia diperkirakan sudah di Jerman pada Sabtu malam atau Minggu pagi.

Sebelumnya, Meloni mengunjungi Zelenskyy di Kiev pada Februari untuk meyakinkan dukungan tak mengenal putus Italia untuk Ukraina, kendati sejumlah sekutu politiknya, terutama mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, akrab dengan  Rusia.

Baca juga: Dubes AS minta maaf karena tuduh Afsel kirim senjata ke Rusia

Pertemuan dengan Paus Fransiskus  akan menjadi bagian paling penting dalam kunjungan Zelenzkyy ke Italia. Dia  sebelumnya bertemu Fransiskus di Vatikan pada 2022 dan keduanya sudah beberapa kali berbicara melalui telepon sejak meletus perang Ukraina-Rusia.

Sekembali dari mengunjungi Hungaria pada 30 April, Fransiskus melontarkan pernyataan yang membuat penasaran nan membingungkan mengenai keterlibatan Vatikan dalam misi perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.

"Ada misi yang sedang dalam proses tapi belum bisa dipublikasikan. Ketika sudah tersingkap ke publik, saya akan mengungkapkannya," kata Paus.

Saat perang itu dimulai, Paus Fransiskus telah berusaha menggunakan pendekatan berimbang dengan harapan dapat menjadi penengah, namun kemudian terpaksa mulai mengutuk tindakan Rusia dan membandingkannya dengan beberapa kejahatan terburuk terhadap Ukraina pada masa Soviet.

Paus Fransiskus sudah sering menyerukan perdamaian hampir dan telah berulang kali menyatakan ingin  berperan sebagai perantara dalam konflik Ukraina dan Rusia.   Sejauh ini tawarannya tak berhasil menciptakan terobosan.

Zelenskyy mengundang Paus untuk mengunjungi Kiev. Namun, Paus mengatakan dia juga ingin mengunjungi Moskow sebagai bagian dari misi perdamaian yang sama.

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal bertemu dengan Paus Fransiskus pada 27 April untuk mendiskusikan "formula perdamaian" yang diusulkan Zelenskyy.

Baca juga: China berangkatkan utusan khusus ke Ukraina

Sumber: Reuters

Pewarta: Raka Adji
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2023