Dalam siaran pers yang dikeluarkan tengah malam, TCC Assets -- dikendalikan oleh miliarder Thailand Charoen Sirivadhanabhakdi -- mengatakan, ia meningkatkan tawaran untuk saham F&N yang belum dimilikinya dari 8,88 dolar Singapura (7,24 dolar AS) per saham menjadi 9,55 dolar AS.
Tawaran TCC terakhir 13,75 miliar dolar Singapura, mengalahkan 13,1 miliar dolar Singapura atau 9,08 dolar Singapura per saham, tawaran yang diajukan oleh perusahaan properti Overseas Union Enterprise (OUE) pada pertengahan November.
Namun, tawaran baru TCC lebih rendah dari harga penutupan saham F&N sebesar 9,58 dolar Singapura per saham pada Jumat.
OUE dikendalikan oleh Lippo Group Indonesia, yang pendirinya adalah taipan Indonesia Mochtar Riady. Anaknya, Stephen, adalah pimpinan eksekutif OUE.
F&N menjadi target pengambilalihan pada September setelah menjual asetnya yang paling berharga, pembuat Tiger Beer, Asia Pacific Breweries, kepada perusahaan bir Belanda, Heineken.
Sebuah perlombaan pengambilalihan antara taipan Thailand dan Indonesia telah berlangsung sejak saat itu, dengan kedua belah pihak sedang mencari beberapa perpanjangan tenggat waktu untuk menyerahkan penawaran akhir mereka.
Kebuntuan mendorong pengawas pasar saham Securities Industry Council (SIC) menyerukan sebuah lelang, mengatakan bahwa investor membutuhkan kepastian mengenai penawaran yang bersaing.
Tawaran TCC yang lebih tinggi tidak mungkin menggagalkan lelang yang dijadwalkan akan dimulai Senin, kecuali salah satu pihak mencabut penawarannya. Kedua belah pihak masih akan dapat mengajukan penawaran terbarunya, dengan OUE di bawah tekanan tawaran baru TCC.
Berdasarkan aturan lelang yang ditetapkan oleh SIC, proses tender akan berlangsung setiap hari mulai Senin sampai satu pihak menyerah.
Pemegang saham F&N telah bereaksi dingin terhadap tawaran awal, berharap tawaran ditingkatkan.
(A026)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013
