Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga Kamis malam secara resmi berpindah kediaman resmi mereka dari Istana Merdeka yang menghadap Jalan Medan Merdeka Utara ke Istana Negara yang menghadap Jalan Veteran Jakarta Pusat yang masih dalam satu kompleks Istana Kepresidenan. Kepindahan tersebut sementara itu diwarnai dengan keprihatinan karena Ibunda Yudhoyono saat ini sedang dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat karena mengalami sakit yang disebut Yudhoyono tidak ringan. Kepindahan Yudhoyono dan keluarga ditandai dengan pelaksanaan dzikir bersama selepas Shalat Magrib bertempat di salah satu ruangan besar ditengah Istana Merdeka dan setelah itu dilakukan pemotongan tumpeng. Sekitar 700 orang hadir dalam dzikir bersama tersebut, termasuk para pegawai rumah tangga kepresidenan, anggota Paspampres, dan 400 anggota Majelis Dzikir Nurulsalam yang diundang secara pribadi oleh Yudhoyono. Acara tersebut juga dihadiri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, namun tidak terlihat keberadaan kedua anak Yudhoyono yaitu Agus Harimurti dan Edhie Baskoro maupun menantunya Anita Larasati Pohan. Dalam sambutannya sebelum mengikuti dzikir bersama, Presiden Yudhoyono menerangkan bahwa kepindahanya dari Istana Merdeka yang sebelumnya sudah 1,5 tahun ditempatinya adalah karena kondisi bangunan Istana tersebut yang sudah tidak aman. "Karena sudah puluhan bahkan ratusan tahun, mulai ada bagian-bagian yang rusak, retak, dan bergeser sehingga sekali dua kali rontok di beberapa tempat," katanya. Dia juga menjelaskan, menurut pemeriksaan yang dilakukan Departemen Pekerjaan Umum dan ahli konstruksi bangunan dia disarankan untuk segera pindah ke Istana Negara, sehingga jika ada perayaan 17 Agustus ditambah dengan dentuman meriam yang diadakan di Istana Merdeka tidak akan mengancam keamanan para hadirin. Dia mengaku, sebenarnya saran untuk pindah sementara telah diterima pada tahun lalu, namun karena kesibukan pekerjaan, dia baru dapat pindah saat ini. Menurutnya, bangunan Istana Merdeka akan mulai diperbaiki dalam waktu dekat, yaitu pada minggu-minggu depan. Dia memperkirakan perbaikan tersebut akan berlangsung selama 8 bulan sampai 1 tahun. "Mudah-mudahan tidak lebih dari itu," ucapnya. Kendati masih dalam suasana renovasi, menurutnya, Gedung Istana Merdeka masih akan dipakai untuk upacara penaikan bendera pada tanggal 17 Agustus 2006 ini. Presiden juga menerangkan bahwa Istana Negara yang ditempatinya bersama keluarga juga akan digunakan untuk acara-acara kepemerintahan dan kenegaraan. "Jadi sepertinya besar tetapi saya hanya menempati sisi di sini dan di sana," kata Yudhoyono sambil menunjuk beberapa bagian Istana Negara. "Saya seperti indekos di sini," tambahnya sambil tertawa kecil. Yudhoyono meminta kepada para peserta dzikir bersama untuk mendoakan kesembuhan ibundanya yang saat ini tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006