Situbondo (ANTARA News) - Sembilan nelayan asal Kabupaten Situbondo, Jatim, hilang akibat dua perahu yang mereka tumpangi saat melaut tenggelam, sementara 18 nelayan lainnya berhasil menyelamatkan diri dan sudah dievakuasi.

"Kedua perahu yang tenggelam pada hari Sabtu (19/1) sekitar pukul 20.00 WIB itu berasal dari Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin kepada ANTARA News, Minggu.

Ia mengemukakan, saat ini, anggota BPBD bersama personel Polisi Air Pasir Putih dan Basarnas Perwakilan Jember sedang melakukan pencarian terhadap kesembilan nelayan tersebut.

BPBD melibatkan pihak lain dalam pencarian tersebut karena tidak adanya personel penyelam dan minimnya peralatan untuk operasional di laut.

Zainul mengaku bahwa dirinya belum tahu persis peristiwa yang menimpa para nelayan yang sedang mencari ikan secara bersama-sama dengan dua perahu slerek di Selat Madura tersebut.

Menurut dia, kondisi angin dan gelombang saat itu tidak terlalu kencang dan tinggi.

"Mungkin saja, tiba-tiba perahu mereka diterjang ombak besar sehingga kedua perahu itu tenggelam. Untuk saat ini, kami fokus pada upaya pencarian para korban yang masih hilang," kata dia.

Informasi lain menyebutkan bahwa perahu itu tenggelam karena angin tornado sehingga pecah saat mereka sedang menebar jaring. Akibat perahu pecah, kru kedua perahu itu menyelamatkan diri masing-masing dengan cara berenang.

(M026/D007)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013