Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) diharapkan dapat menjaga aliran listrik ke pelabuhan supaya tidak mengakibatkan kerugian pengusaha industri pengolahan ikan, kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo.

"Mereka adalah pengusaha yang bayar pajak, jadi kita harus tetap memperhatikan pengusaha ini," ujarnya saat meninjau Muara Baru, Jakarta, Minggu.

Menurut dia, aliran listrik di Pelabuhan Nizam Zachman yang merupakan lokasi dari banyak unit pengolahan ikan (UPI) telah dimatikan sejak Kamis (17/1) dan baru dinyalakan kembali pada hari Minggu ini.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung, juga mengharapkan agar listrik dapat menyala terus, seperti biasanya agar ikan di kamar pendingin (cold storage) aman, dan kegiatan pengolahan di UPI berangsur-angsur pulih dan bisa berjalan kembali.

Saut mengemukakan, sebagian karyawan masih dapat masuk kerja walaupun banjir melanda sebagian dari UPI di Muara Baru.

Ia memaparkan, dari total kapasitas kamar pendingin mencapai 53.000 ton, sebagian besar berisi dari komoditas perikanan.

"Hanya sebagian dari UPI yang punya genset, sedangkan sehari-hari mengandalkan listrik PLN," katanya.

Untuk itu, ujar dia, hal prioritas yang harus diupayakan adalah agar listrik PLN tetap menyala terus dan akses keluar-masuk pelabuhan dinormalkan bila kondisi air telah surut antara lain dengan memompa untuk mengeluarkan air dari areal pelabuhan.

Ia juga memperkirakan bahwa sekitar lima hari mendatang kondisi masih belum normal karena masih memerlukan waktu bagi UPI untuk melakukan pembersihan kawasan pabrik dan sekitarnya.

KKP juga akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, terutama untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang terkait dengan pelabuhan di wilayah ibukota.
(T.M040)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2013