Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari University of Liverpool mengingatkan pentingnya edukasi bagi penderita demensia beserta keluarga dan kerabatnya mengenai bagaimana cara mengatur kondisi finansial dan urusan hukum.

Peringatan itu merupakan hasil dari riset yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah "Aging & Mental Health".

Riset tersebut menjelaskan bagaimana seseorang yang menderita demensia, penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan pikir, menghadapi masalah terkait finansial dan hukum dan bagaimana hal itu dapat berdampak terhadap kemampuan untuk membuat rencana biaya pengobatan.

Demensia merupakan isu kesehatan publik global yang tidak hanya berdampak kepada penderitanya namun juga berdampak terhadap anggota keluarga serta kerabatnya.

Riset yang dilakukan oleh Department of Primary Care and Mental Health dan National Institute for Health Research's Applied Research Collaboration dari University of Liverpool itu menggali pengalaman pribadi penderita demensia beserta keluarga dan kerabatnya.

Baca juga: Berbicara dua bahasa sejak muda dapat lindungi seseorang dari demensia

Dari hasil berbagi pengalaman tersebut para partisipan mengalami ketegangan dalam hubungan, tantangan dalam mengimplementasikan kesepakatan hukum, kecemasan yang disebabkan oleh masalah finansial, dan perasaan frustasi.

"Mengatur kondisi finansial bagi penderita demensia dan orang yang berhubungan dengannya merupakan hal yang sulit, terutama terkait urusan hukum pada kegiatan tersebut. Penelitian kami menyoroti bahwa masih minimnya atau tidak ada bimbingan mengenai bagaimana finansial harus ditangani, atau perawatan yang dibayar, yang menyebabkan kesulitan dalam mengimplementasikannya bahkan ketika adanya kesepakatan hukum," kata Dr Clarissa Giebel dari Institut Kesehatan Populasi University of Liverpool dilansir dari artikel Medical Xpress yang rilis pada 15 Mei 2023.

Baca juga: Main puzzle dan belajar bahasa bisa cegah demensia frontotemporal

Seorang partisipan penelitian bernama Kath Halpin menceritakan pengalaman ibunya yang mengalami kesulitan mengatur keuangan akibat penyakit demensia yang dideritanya.

Dia mengajak orang-orang yang didiagnosa demensia untuk mengatur urusan hukum dan finansial mereka selagi masih bisa membuat keputusan atas diri sendiri.

Kath mengaku penelitian tersebut membantunya dalam mengetahui beberapa jenis dukungan yang dibutuhkan ribuan keluarga yang terdampak demensia untuk menghadapi kondisi sulit yang mereka hadapi.

Baca juga: Studi: Latar belakang pendidikan pengaruhi risiko demensia

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023