Jakarta (ANTARA News) - Kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS bergerak positif atau menguat sebesar lima poin pada Selasa pagi, dipicu sentimen eksternal.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pagi ini bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp9.615 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.620 per dolar AS.

Analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan positif setelah nilai tukar yen Jepang kembali rebound jelang sidang bank Sentral Jepang (BoJ) untuk membahas suku bunga dan stimulus lebih lanjut.

"Sentimen eksternal mendorong rupiah, laju yen selama ini tertekan dengan pernyataan PM Jepang yang baru, bahwa pemerintahan baru akan meningkatkan stimulus moneter untuk mempercepat ekonomi Jepang keluar dari krisis dalam lima tahun terakhir," katanya.

Ia menambahkan, pasar juga mencermati pertemuan Menkeu Uni Eropa di Brussels untuk membahas krisis utang kawasan tersebut sehingga mampu memberikan kejelasan mengenai peran ESM pada perbankan Eropa.

Selain itu, lanjut dia, apresiasi rupiah juga seiring berkurangnya kekhawatiran pasar atas debt ceiling AS yang kemungkinan akan adanya proposal untuk kenaikan batas atap utang AS.

Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, penjagaan Bank Indonesia (BI) akan membuat nilai tukar rupiah bergerak stabil.

"Tanpa penjagaan BI, nilai tukar rupiah bisa kembali tertekan," kata dia.

(Ant)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013