Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan Kepala Keluarga (KK) warga Gampong (Desa) Mane Kabupaten Pidie Provinsi Aceh masih mengungsi ke lokasi yang dianggap aman dari reruntuhan bangunan longsor.

Kasmi (38) warga Desa Mane yang ditemui di tempat pengungsian Sekolah Dasar Negeri Simpang Turue Kecamatan Mane, Rabu, mengatakan mereka masih trauma untuk menetap di bangunan permanen.

"Kami yang mengungsi di sini warga Desa Mane, saat ini belum berani tidur di dalam rumah sebab gempa sejak kemarin hingga tadi malam masih terasa," katanya.

Sekitar 15 hingga 20 KK tinggal di tenda darurat yang dibangun di pekarangan SDN Simpang Turue itu. Pengungsi di tempat tersebut didominasi anak-anak dan wanita, kondisi tenda yang terbuat dari plastik terpal itu juga sangat memprihatikan.

Warga mengaku mengungsi atas inisiatif mereka sendiri dan sebelumnya telah memberitahukan kepada Kepala Desa.

Selain di pekarangan SDN Simpang Turue, Ratusan warga lainnya di kecamatan Mane, Tangse dan Geumpang juga mengungsi, umumnya mereka mendirikan tenda darurat di depan kediamannya masing-masing.

"Kami bukan hanya takut gempa, kami juga khawatir bendungan di kawasan gunung api Peut Sagoe juga bobol," kata seorang warga lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pidie Apriadi, menyatakan pihaknya telah menyiapkan kebutuhan tanggap darurat untuk pengungsi dan korban gempa bumi yang terjadi pada 22 Januari 2013.

"Beras dan kebutuhan lainnya sudah disuplai di kantor camat," katanya.

(KR-IRW)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013