Lombok Tengah, NTB (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memperlancar proses pembangunan pasar lelang mutiara bertaraf internasional, yang tengah dibangun di depan kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL).

"Kami perlancar semua yang dibutuhkan, dan Insya Allah Mei nanti, sudah bisa rampung pembangunannya, karena itu merupakan pasar lelang mutiara pertama di Indonesia, dan merupakan kelima di dunia," kata Bupati Lombok Tengah Suhaili FT di Praya, Lombok Tengah, Rabu.

Ia mengatakan, pembangunan pasar lelang mutiara bertaraf internasional itu didanai dana dekonsentrasi tahun anggaran 2012 pada pos anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebesar Rp5 miliar.

Pasar lelang mutiara itu akan diberi nama Pasar Lelang Mutiara Indonesia, dan bentuk bangunannya berlantai dua, yang lokasinya tepat di depan pintu masuk kawasan BIL.

Bangunan berukuran 1.000 meter persegi untuk kebutuhan pasar lelang mutiara itu berada di areal seluas satu hektare milik Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Konsep lantai dasar bangunan itu yakni lantai satu diperuntukan sebagai basis "outlet" pedagang mutiara dan lantai dua sebagai tempat pelaksanaan lelang mutiara tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

Di sisi bangunan itu, akan dibangun pusat kuliner pada areal seluas 40 are dari total lahan seluas satu hektare itu.

"Jadi, tanah disiapkan Pemkab Lombok Tengah, bangunan dibiayai pusat, namun pengelolaannya akan diserahkan ke pemerintah daerah," ujarnya.

NTB merupakan daerah potensial pengembangan mutiara dengan daya dukungan lahan 19.056 hektare yang dapat memproduksi rata-rata sebanyak 1,4 hingga 1,8 ton/tahun.

Sekitar 10-30 persen dari total produksi mutiara NTB setiap tahun diantarpulaukan ke Surabaya dan Jakarta untuk selanjutnya diekspor ke berbagai negara oleh 38 orang pengusaha mutiara.

Hasil penelitian Departemen Kelautan dan Perikanan, mutiara produk NTB diklasifikasikan dalam golongan A (kualitas tinggi), B (sedang) dan C (rendah). Klasifikasi A memiliki nilai jual Rp1 juta/gram, B Rp150.000/gram dan klasifikasi C sebesar Rp100.000/gram.

Lokasi budidaya mutiara di Lombok seperti di Pantai Sekotong, Pemenang, Senggigi, Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima.

Bahkan, mutiara produk Nusa Tenggara Barat (NTB) diperebutkan para pembeli di bursa mutiara internasional di Jepang karena tergolong produk terbaik di dunia.

Sejauh ini, para pengrajin mutiara di wilayah NTB, terbanyak di Mataram (Kecamatan Sekarbela), sudah dapat menghasilkan aneka perhiasan dari bahan dasar mutiara.

Pemerintah terus berupaya mendorong kemajuan usaha kerajinan mutiara yang didukung bahan baku dalam jumlah yang memadai itu ke pasar nasional dan internasional.

Alasannya, sejauh ini harga mutiara berkualitas tinggi dari NTB belum mampu menyaingi harga jual mutiara dari negara lain seperti Australia, meskipun kualitasnya tidak berbeda jauh.

Karena itu, peningkatan mutu dan harga jual mutiara berkualitas di pasar global itu erat kaitannya pengakuan dunia internasional melalui sertifikasi produk (certificate of authenticity) sebagai acuan mendasar menuju persiapan pasar lelang internasional.
(A058/S025)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013