Jakarta (ANTARA News) - Korban banjir di Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku mencemaskan kemungkinan air pasang (rob) yang diperkirakan terjadi pada 25-27 Januari 2013, masa puncak pasang air laut.

"Jadi cemas dengan rob, katanya air bisa satu meter, mudah-mudahan jangan masalahnya banjir belum kering air bisa tambah besar," kata salah seorang korban banjir warga RW03 RT07 Penjaringan, Lilis Jumaliah, di Jakarta, Kamis.

Lilis menceritakan, tempat tinggalnya memang kerap terdampak banjir akibat air pasang, namun biasanya genangannya hanya sekitar 40 cm dan langsung surut sehingga tidak perlu mengungsi.

"Kalau banjir ini air sampai sedada dan kami terpaksa mengungsi," ujar Lilis.

Hal senada dikatakan Faisal Syam, Ketua RW03 Penjaringan. Menurut Faisal warga di daerah tersebut sudah terbiasa dengan rob tapi banjir kali ini di luar dugaan dampaknya sangat dirasakan.

"Masalah banjir kita sudah terbiasa, tapi kendalanya banjir inikan karena mesin pompa di RW17 RT20 tidak aktif, kalau aktif tidak akan seperti ini," kata Faisal.

Faisal mengatakan, pihaknya sudah mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap banjir rob meskipun banjir yang terjadi pekan lalu mulai surut.

Ia juga mengingatkan mesin pompa di pintu air harus siap diaktifkan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir yang lebih besar.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak pasang air laut terjadi pada 25-27 Januari 2013.

Sebelumnya Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo mengatakan, jika pasang air laut terjadi dengan ketinggian air biasanya mencapai 1-1,5 meter dan pada saat bersamaan hujan turun dikhawatirkan daerah yang dilanda banjir akan kembali tergenang.

(D016)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013