Jakarta (ANTARA News) - Situs jejaring sosial Facebook meningkatkan kampanye pencegahan tindakan bunuh diri menyusul aksi aktivis Internet Aaron Swartz pada awal Januari.

Facebook, seperti disebut Bloomberg, mengkampanyekan pencegahan bunuh diri bersama kelompok SAVE dengan memantau para pengguna situs itu berperilaku di media sosial sebelum memutuskan bunuh diri.

"Teman-teman (para pelaku bunuh diri) seringkali tidak menanyakan pertanyaan penting mengenai ketakutan yang menjadi invasif. Jika kita dapat memantau apa yang terjadi, kita dapat melatih orang-orang untuk melihat itu," kata Direktur Eksekutif SAVE, Dan Reidenberg.

Facebook akan memberikan data penelitian tentang orang yang merenungkan tindakan bunuh diri. Penggunaan bahasa dan interval pengiriman pesan pada status Facebook akan digunakan peneliti dalam riset mereka.

"Seringkali, orang-orang dalam kondisi krisis tidak tahu bagaimana atau kepada siapa untuk meminta bantuan. Di Facebook, kami punya kesempatan unik untuk memberikan sumber tepat bagi pengguna kami dalam kesulitan, kapan dan di mana mereka paling membutuhkannya," kata Juru Bicara Facebook, Frederic Wolens.

Wolens mengatakan upaya Facebook untuk mencegah tindakan bunuh diri yaitu dengan menghubungkan para profesional terlatih dan perawat di seluruh dunia dengan para pengguna lain yang membutuhkan konsultasi.

Situs Mark Zuckerberg itu juga telah mengkampanyekan pencegahan bunuh diri pada 2011 yang bekerjasama lembaga National Suicide Prevention Lifeline.

(Imam)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013