Bogor (ANTARA News) - Jembatan Kali Cisarua yang menghubungkan Kampung Citeko dengan Kampung Pasangrahan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk saat diperbaiki oleh penduduk setempat, Rabu (23/01/13).

Dalam insiden itu tiga orang tewas dan tiga pekerja lainnya terluka, menurut Niko (27), seorang pedagang di Pasar Cisarua yang mengaku menyaksikan ambruknya jembatan itu, di Cisarua Kamis.

"Sebenarnya jembatan itu sudah hampir selesai diperbaiki, tapi karena tidak kuat jadi ambruk," kata Niko.

Niko menjelaskan, jembatan itu ambruk pada Rabu (23/1) sekitar jam 09.30 WIB.

Jembatan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan digunakan warga sebagai jalan lintas dari Kampung Citeko ke Pasangrahan itu rusak setelah diterjang air Kali Cisarua yang meluap Jumat (18/1/13) lalu.

Mengingat masyarakat sangat membutuhkan, pedagang pun berinisiatif mengumpulkan dana secara kolektif untuk memperbaiki jembatan.

"Ada 30 pedagang di sini yang kolektif mengumpulkan dana satu orang Rp150.000 untuk membiayai perbaikan jembatan ini," kata Niko.

Pedagang lalu membeli bambu, batu, semen, dan besi untuk membangun kembali jembatan tersebut.

Pengerjaan perbaikan yang dimulai sejak Rabu tersebut sebenarnya sudah hampir selesai.

Ada enam pekerja yang bergotong-royong memperbaiki jembatan yaitu Fredi Gunawan, Imam Sanjaya, Wahyu, Erlan, dan dua orang lagi yang tidak diketahui namanya.

"Bambu sudah terpasang, pondasi juga sudah dipancang. Sudah hampir selesai dan bisa dilalui," kata Niko.

Namun, lanjut Niko, ternyata pondasi jembatan tidak benar-benar kuat. Karena saat pertama dibangun jembatan itu bergantung dan menempel pada tembok kios yang berada di pinggiran sungai di kedua sisinya.

"Setelah selesai diperbaiki, ada bunyi kretek-kretek dari kios Pak Frengki yang tiba-tiba ambruk, sehingga jembatan juga ikutan ambruk begitu juga di ujungnya ikut tergerus arus," kata Niko.

Pada saat ambruk tersebut, seluruh pekerja sedang di jembatan, hingga jembatan ambruk menimpa mereka yang kemudian jatuh ke sungai bersama material jembatan.

"Memang luka ketiga korban cukup parah, seperti pak Imam kepalanya pecah, dan tulang.....patah," kata Niko yang ikut mengevakuasi korban.

Menurut Niko, satu korban bernama Wengki tewas di tempat kejadian, sementara Imam dan Erlan yang sempat dilarikan ke RS PMI meninggal setelah menjalani perawatan medis.

Korban Fredi Gunawan dan Imam meninggal pada Rabu, sedangkan Erlan meninggal Kamis dinihari.

Kini ketiga korban telah dimakamkan ditempat pemakaman umum di kampungnya masing-masing.

(KR-LR)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013