Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak anak-anak muda Indonesia untuk mempelajari pengelolaan negara melalui keikutsertaan dalam Sekolah Staf Presiden (SSP) Angkatan II.

"Jadi saya undang talenta-talenta unggul Indonesia untuk mendaftar dan berkompetisi secara adil memperebutkan kesempatan yang langka ini,” kata Moeldoko saat meluncurkan Sekolah Staf Presiden (SSP) Angkatan II di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Senin

Moeldoko menjelaskan melalui Sekolah Staf Presiden, anak-anak muda Indonesia akan mendapatkan pengalaman tentang bagaimana mengelola negara. Hak itu karena peserta akan bekerja dan terlibat langsung dengan para tenaga ahli di Kantor Staf Presiden untuk memecahkan berbagai persoalan pada pelaksanaan isu strategis dan program prioritas Presiden.

Adapun Sekolah Staf Presiden ini pertama kali berlangsung Juli 2022 dan mampu menarik 60 ribu pendaftar yang diseleksi hingga menjadi hanya 35 peserta.

Pada 2023, Sekolah Staf Presiden Angkatan II kembali dibuka dengan memberi kesempatan bagi pemuda dari seluruh wilayah Indonesia. Dalam pelaksanaannya kali ini, Kantor Staf Presiden bekerjasama dengan PT Pertamina Persero.

KSP dan Pertamina akan bekerjasama untuk menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa yang memahami kompleksitas pengelolaan negara.

Moeldoko mengatakan bahwa anak-anak muda Indonesia harus mulai mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa. Salah satu caranya adalah dengan memahami berbagai persoalan negara.

Terlebih, kata Moeldoko, saat ini Indonesia menghadapi banyak tantangan, baik dari lingkungan global maupun nasional.

“Bagaimana pemerintah menghadapi persoalan geopolitik global. Bagaimana pemerintah bekerja keras melakukan transformasi ekonomi hijau dan lainnya. Semua ini sangat kompleks. Nah, anak muda harus paham soal ini. Jangan sampai peta jalan yang disiapkan Pak Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Maju menjadi sia-sia," kata dia.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina Persero Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa keterlibatan Pertamina dalam penyelenggaran Sekolah Staf Presiden tidak terlepas dari komitmen BUMN tersebut untuk memberikan ruang bagi anak-anak muda agar berkontribusi pada pembangunan nasional khususnya dalam mewujudkan ketahanan energi nasional dan menciptakan energi berkeadilan.

“Pertamina juga siap untuk mewadahi alumni SSP yang ingin berkarier di Pertamina,” kata Fadjar.

Selain dihadiri oleh Moeldoko, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro, dan VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso, peluncuran Sekolah Staf Presiden (SSP) Angkatan II juga menghadirkan sejumlah alumni SSP Angkatan I.

“Mengikuti sekolah staf presiden, saya jadi tahu ternyata nggak gampang ngurusin negara. Saya juga dapat tiga hal, inspirasi, relasi, dan investasi,” kata Fanaya, salah satu alumni SSP Angkatan I.




 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2023