Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Delapan polisi dan tiga tahanan tewas sesudah kendaraan mereka meledak akibat bom di kota Kandahar, Afghanistan selatan, kata pejabat pada Minggu.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam, hari sama ketika pembom bunuh diri menewaskan 10 polisi di kota Kunduz di utara, yang menambah jumlah korban tewas pada satu hari itu menjadi 18 orang.

Para tahanan itu ditangkap karena dicurigai menanam satu bom, kata para pejabat.

"Polisi kami telah melakukan satu operasi di daerah Pero Qalacha Sabtu malam. Merka menahan beberapa orang karena dicuriai adalah anggota-anggota grilyawan," kata Jawed Faisal, juru bicara gubernur Provinsi Kandahar kepada AFP.

"Dalam perjalanan pulang ke kota, kendaraan mereka melindas sebuah bom rakitan. Delapan polisi tewas dan tiga tersangka yang mereka tahan dalam operasi itu juga tewas," kata Faisal.

Enam personil lain dan seorang tersangka di kendaraan kedua cedera akibat ledakan itu, katanya.

Juru bicara polisi Ghorzang Afridi menyebut bom itu "sangat-sangat kuat".

Para pejabat menyalahkan serangan bom itu pada "oposisi berenjata", mengacu pada Taliban yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah dukungan Barat itu sejak digulingkan dari pemerintah oleh invasi pimpinan AS akhir tahun 2001.

Taliban juga dituduh melakukan serangan bom bunuh diri Sabtu di Kunduz yang menewaskan 10 polisi termasuk komandan satuan kontra-terorisme dan kepala polisi lalu lintas provinsi itu.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013