Tokyo (ANTARA News) - Pemimpin politik dari Okinawa dan pendukungnya pada Minggu berunjuk rasa di Tokyo, ibu kota Jepang, menentang kehadiran besar tentara Amerika Serikat di provinsi selatan negara mereka.

Penyelenggaranya menyatakan sekitar 4.000 orang berpawai melewati daerah mewah pertokoan Ginza, membawa spanduk bertuliskan "Teguh menentang Osprey", pesawat tentara Amerika Serikat, yang disebut rawan kecelakaan.

Unjuk rasa itu termasuk yang terbesar melibatkan walikota dan politisi Okinawa sejak kepulauan tersebut dikembalikan kepada Jepang dari kekuasaan Amerika Serikat pada 1972, kata penyiaran negara NHK. Polisi menolak memperkirakan jumlah pengunjuk rasa tersebut.

Pengunjuk rasa menentang pembedaan wilayah lain dari Okinawa dengan memaksanya menuanrumahi lebih dari 47.000 tentara Amerika Serikat di Jepang. Warga Okinawa sejak lama menentang kehadiran besar tentara Amerika Serikat, karena kejadian dan kejahatan oleh serdadu negara adidaya tersebut.

"Kemarahan kita sudah sampai di puncak," kata Takeshi Onaga, walikota Naha, ibukota propinsi itu, kepada pengunjukrasa.

Pemimpin Okinawa berharap bertemu dengan menteri pemerintah pada Senin untuk menekankan perkara mereka. Itu adalah yang terkini dari serangkaian penentangan dan unjukrasa pemimpin Okinawa serta pendukungnya, saat Tokyo berusaha memperluas persekutuan ketentaraannya dengan Washington di hadapan Cina, yang kian percaya diri.

Perdana Menteri Shinzo Abe juga berjanji memperkuat ketentaraan negaranya saat sengketa Tokyo dengan Beijing atas kepulauan di laut Cina Timur meningkat.

Beijing berulang kali mengirimkan kapal ke perairan dekat kepulauan itu sejak Jepang menasionalisasi sebagian dari gugus pulau tersebut pada September, yang memicu sengketa diplomatik dan unjukrasa besar anti-Jepang di seluruh Cina. Gugus itu diyakini terletak di atas cadangan luas tambang.

Cina juga mengirim pesawat untuk meronda di dekat pulau yang dikuasai Tokyo, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang tapi disebut Beijing sebagai Diaoyu.

Utusan Tokyo menyerahkan surat pribadi Perdana Menteri Shinzo Abe kepada pemimpin Cina Xi Jinping pada Jumat, dalam pertemuan untuk memuluskan hubungan di tengah sengketa sengit wilayah mereka.

Natsuo Yamaguchi, ketua partai Komeito, mitra muda gabungan berkuasa Jepang, adalah anggota kawakan parlemen Jepang mengunjungi Cina sejak ketegangan berlangsung lama atas sengketa kepulauan, yang kian sengit pada September.

(B002/Z002)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013