Jakarta (ANTARA News) - Kepengurusan PBSI di bawah kepemimpinan Gita Wirjawan menerapkan aturan baru dengan mengizinkan atlet pelatnas menerima dukungan sponsor secara individu.

"Harapan dengan didukungnya sponsor individu ini supaya mereka terpacu meningkatkan prestasi serta secara profesional bagaimana menjaga sponsor karena pasti ada beban. Kalau mereka jelek kan belum tentu akan diperpanjang," kata Kasubid Hubungan Internasional PBSI, Rudy Budiarto, usai acara pengundian Superliga di Jakarta, selasa.

Sejak dibuka penawaran awal Januari lalu, Rudy mengatakan cukup besar minat dari pihak asing yang ingin menjadi sponsor atlet bulu tangkis Indonesia.

Sejumlah pebulu tangkis papan atas seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Hayom Rumbaka, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Linda Wenifanetri mendapat tawaran yang cukup banyak.

"Dan yang saya kaget dari dalam negeri juga bisa menyaingi harga dari pihak asing, seperti Astec, FlyPower. Itu berarti tanda yang bagus," ujar Rudy.

Rudy menambahkan sekitar 60 persen sponsor datang dari perusahaan asing dan sisanya lokal dengan kontrak ditargetkan mulai berlangsung Februari mendatang. Dengan adanya sponsor individu ini, katanya, atlet akan menerima dana langsung sesuai kesepakatan dan menerima bonus jika ia berprestasi. Artinya kesejahteraan atlet semakin terjamin jika mereka mampu menjaga penampilan mereka.

Sementara itu, Kasubid Sponsorship dan Pemasaran PBSI, Yoppy Rosimin, menungkapkan masih ada sekitar 20 persen atlet yang belum mendapat sponsor individu.

"Itu harus ada solusinya, kami yang akan tanggung jawab. Saya yakin laku dan clear 100 persen," jelas Yoppy yang menambahkan Senin (4/2) merupakan keputusan terakhir.

Untuk pemain ganda yang berbeda sponsor, seragam yang akan mereka gunakan akan dipilih dua warna dari sponsor tersebut yang paling dominan.

(M047) 

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013