Beijing (ANTARA News) - Sejumlah jadwal penerbangan di China terpaksa dibatalkan karena tebalnya kabut polusi udara di sebagian wilayah negara tersebut.

Media setempat, Selasa, melaporkan tercatat 33 jadwal penerbangan dari Beijing dibatalkan, sekitar 100 penerbangan dibatalkan dari Zhenhzhou, 20 penerbangan dari Qindao, dan 13 penerbangan dari Jinan.

Kabut polusi udara yang semakin tebal sejak dua hari lalu mengakibatkan jarak pandang sangat pendek, yakni sekitar 100 meter.

Tak hanya itu, pemerintah setempat juga mengimbau warganya untuk membatasi aktivitas di luar ruangan. Padahal, sejak Sabtu (26/1) arus mudik menjelang Tahun Baru China 2013 sudah mulai terasa.

Sejumlah warga telah memadati bandara dan stasiun-stasiun kereta untuk menuju kampung halaman masing-masing. "Ini sungguh situasi yang tidak menyenangkan dan sangat tidak baik bagi citra kota kami, negara kami," kata Li Peng yang ditemui ANTARA di Beijing Railwway Station.

Berdasar alat pemantau polusi udara milik Pemerintah China, dalam 24 jam terakhir rata-rata tingkat polutan dengan partikel PM2,5 yang sangat halus dan mampu menembus paru-paru manusia, mencapai 433 mikrogram per meter kubik udara, atau sangat berbahaya untuk dihirup manusia.

Berdasar alat pemantau polusi udara di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing pada hari Selasa mencatat tingkat polutan dengan partikel PM2,5 mencapai 526 mikrogram per meter kubik udara, atau 20 kali lebih tinggi dari angka yang dapat ditoleransi dan aman dihirup manusia berdasar ketetapan WHO.

Pihak otoritas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Beijing menyatakan kabut tebal polusi akan menyelimuti ibu kota Negara China itu hingga dua hari ke depan.

(R018/D007)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013